Tim SAR berhasil temukan FDR black box AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan bagian dari black box milik pesawat AirAsia QZ8501 telah diangkat oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Soelistyo menambahkan, bagian black box yang bernama Flight Data Recorder (FDR) itu diangkat pukul 07.11 WIB hari ini, (12/1).
"Saya dapatkan laporan resmi dari Ketua KNKT, Pukul 07.11 WIB berhasil diangkat bagian dari black box disebut FDE (Flight Data Recorder). Di sekitar objek 16 itu dikonfirm karena barang atau benda itu ada plat number 2100-4043-02
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
dan serial number 000556583," kata Soelistyo di Kantor Basarnas Jakarta, Senin (12/1).
Pengangkatan bagian pesawat yang selama ini dicari itu, dilakukan oleh satuan penyelam TNI Angkatan Laut.
"Kapten Saiful, Pelda Bambang, Serda Rajab, Kopda Edi Susanto," tambah Soelistyo.
Soelistyo menjelaskan, black box pesawat pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yakni FDR dan CVR (Cokpit Data Recorder). Dan hingga saat ini, menurut Soelistyo, tim operasi gabungan masih mencari keberdaan CVR tersebut.
"Yang masih diupayakan cockpit voice recoreder (CVR). Tugas utama mencari cockpit voice recorder," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca SelengkapnyaPara ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaUpaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan berhasil menemukan keberadaan awak pesawat Smart Air, di Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca Selengkapnya