Tim SAR deteksi potongan besar Lion Air di Tanjung Karawang
Merdeka.com - Lima hari pascainsiden jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, TNI AL tetap menyisir titik tersebut. Kolonel Laut Salim Dansatrol Lantamal III menjelaskan saat ini timnya akan memfokuskan untuk mencari kerangka dan body pesawat.
"Hari ini memasuki hari ke lima satgas dan SAR beserta gabungan lainnya hari ini fokus pencarian pada kerangka ada potongan besar body mouse mungkin ekornya diharapkan juga bagian FDR lain yang bisa ditemukan hari ini," kata Dansatrol Lantamal III, Kolonel Laut Salim di KRI Srikuda, Jumat (2/10).
"Mudah mudahan cuaca mendukung dan arus tenang dan mudah mudahan kegiatan hari ini lancar dan bisa ditemukan lebih besar," tambah Salim.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
Dia menjelaskan timnya sudah membidik beberapa titik kerangka dan badan pesawat tersebut. Potongan badan pesawat pun sudah dideteksi.
"Area di sekitar kemarin sudah ditentukan. Dari awal sudah dijelaskan kedalamannya 25-35 meter. Potongan besar sudah dideteksi," ungkap Salim.
Sementara itu, sebanyak 119 penyelam akan diturunkan untuk proses evakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air PK- LQP dengan nomor penerbangan JT 610. Para penyelam tersebut berasal dari tujuh unsur di antaranya Basarnas, Kopaska, Denjaka, Indonesia Diver dan Taifib.
Pencarian pada hari kelima ini akan difokuskan untuk mencari VCR (Voice Data Recorder) dan badan pesawat. Diperkirakan lokasinya tidak jauh dari lokasi ditemukannya FDR (Flight Data Recorder).
Seperti dilansir dari Antara, Kepala Basarnas Muhammad Syaugi juga turut serta dalam proses evakuasi dengan menumpang KM SAR Jakarta yang berangkat sekitar pukul 08.30 WIB. Sebelumnya, Syaugi melakukan briefing dengan anggota Basarnas di tenda posko.
FDR yang merupakan salah satu bagian dari 'black box' ditemukan empat hari berselang setelah jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, oleh tim penyelam TNI Angkatan Laut.
Benda yang merekam suara terakhir di pesawat sebelum jatuh itu ditemukan di kedalaman 30 meter lewat alat Remotely Operated Vehicle (ROV) yang dimiliki kapal Baruna Jaya I.
Awalnya ROV menemukan serpihan badan pesawat dan sebuah syal yang diduga milik korban. Petugas kemudian membawa ping locater untuk menangkap sinyal 'beep' dari kotak hitam tersebut. Hingga Kamis (1/11) total 65 kantong jenazah telah dikirimkan dan diterima tim Disaster Victim Investigation (DVI).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaFaktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPotongan tubuh yang pertama kali ditemukan adalah dua potongan kaki dan pergelangan tangan. Belum bisa dipastikan apakah korban wanita atau pria.
Baca SelengkapnyaAkibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca Selengkapnya