Tim SAR gabungan kembali temukan turbin pesawat Lion Air JT610
Merdeka.com - Tim SAR gabungan kembali menemukan benda milik Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610, yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Benda tersebut yakni satu buah turbin yang tiba di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan dibawa menggunakan LCU Banda Aceh.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Letkol Laut (P) Agung Nugroho mengatakan, turbin tersebut ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (6/11) sekira pukul 14.30 WIB.
"Ditemukan sekira pukul 14.30 WIB oleh penyelam TNI Angkatan Laut, ditemukan di sekitar titik yang sama, tidak jauh dengan lokasi turbin sebelumnya," kata Agung dikonfirmasi, Rabu (7/11).
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
Agung pun menjelaskan, turbin Lion Air yang berukuran cukup besar itu ditemukan oleh tim penyelam di dasar laut dengan kedalaman 30 meter.
Turbin tersebut juga terlihat mengalami kerusakan yang cukup parah. Karena turbin tersebut tampak terlihat terbelah atau terpisah menjadi beberapa bagian.
Sampai saat ini, turbin tersebut masih berada di atas LCU Banda Aceh dan dijaga oleh petugas dari TNI AL. Belum tahu benda tersebut akan diturunkan atau tidak dari LCU Banda Aceh.
"Masih menunggu mobil crane untuk memindahkannya, kemarin dipindahkan ke LCU Banda Aceh dari permukaan juga menggunakan crane milik KRI Rigel," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaPada salah satu lokasi pesawat jatuh terjadi ledakan yang cukup keras.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca SelengkapnyaPesawat latih tempur milik TNI AU dilaporkan jatuh di TNBTS Desa Keduwung, Pasuruan
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaSebelum kecelakaan terjadi, pesawat latih tersebut sedang melakukan formasi.
Baca SelengkapnyaSaat terbang kedua pesawat TNI AU dalam keadaan baik dan tidak ada masalah
Baca SelengkapnyaIdentitas dua korban meninggal dunia belum bisa diungkap BPBD Pasuruan.
Baca Selengkapnya