Tim SAR kembali temukan 7 jasad boat terbalik di Labuhan Batu
Merdeka.com - Jumlah keseluruhan korban tewas akibat boat terbalik di perairan Sungai Kubung Sei Berombang, Desa Sei Penggantungan, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhan Batu, Rabu (30/7) pukul 10.25 WIB kemarin, menjadi 20 orang.
"Ya, sudah semua ditemukan, tapi satu orang masih dalam perjalanan dibawa kemari," kata Camat Panai Hilir Abdul Syarif ketika dihubungi Antara, Jumat (1/8).
Dijelaskannya, dari pagi tadi hingga saat ini terdapat tujuh penumpang yang terakhir ditemukan di berbagai lokasi, satu orang di antaranya ditemukan sekitar 18 kilometer dari lokasi kejadian.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Apa yang ditemukan di dalam kapal karam? Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki.
"Yang sedang di jalan itu ditemukan di Tanjung Bangsi, sekitar 18 kilometer dari Sei Berombang," ujarnya sembari menambahkan total tewas 20 orang dan selamat 28 orang yang merupakan warga Sei Berombang, Labuhan Bilik dan beberapanya Tanjung Balai.
Data yang diterima, ke tujuh ditemukan saat ini yakni, Aida Azru (2), Zainul Akbar (11), Ilma Malni (14), Afni (17), Tiara (10), Husin (6) dan Pisa (7) warga kabupaten Labuhan Batu.
Sedangkan 13 tewas yang ditemukan pertama yaitu, Maisaroh (23), Imay (16) keduanya warga Tanjung Balai, Rini (6), Vira 3 bulan, Uteh (65), Putri (5) dan Farel (3) semuanya warga Labuhan Bilik, Kecamatan Panai Tengah Labuhan Batu.
Selanjutnya, Bulan (2), Ridwan (3), Minah (11), M Ridwan 7 bulan, Neri (5) dan Hanafi (4) yang kesemunya warga Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhan Batu.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaKondisi ketujuh mayat itu belum membusuk tetapi bagian wajah sudah mulai membengkak.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca Selengkapnya