Tim SAR Kembali Temukan Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air di Hari Terakhir Pencarian
Merdeka.com - Tim SAR gabungan kembali menemukan bagian tubuh korban di hari terakhir perpanjangan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182. Pada sore ini bagian tubuh yang ditemukan berjumlah dua bagian.
Keduanya ditemukan oleh tim SAR dari Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan TNI Angkatan Laut (AL). Bagian tubuh ditemukan tim SAR itu kemudian diserahkan kepada Basarnas untuk ditindaklanjuti.
"Pada sore hari ini menyerahkan kantong jenazah berisi serpihan pesawat dan potongan jenazah kepada Kabasarnas untuk ditindaklanjuti, demikian," kata Komandan KRI Rigel, Letnan Kolonel Laut (P) Jaenal Mutakim di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Senin (18/1).
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
Sama dengan dari TNI AL, Bakamla pun menemukan satu bagian jenazah serta serpihan pesawat.
Sementara itu, Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Brigjen TNI Rasman MS memahami berkurangnya temuan bagian tubuh lantaran kondisi cuaca di lokasi yang tak mendukung pencarian.
"Kita paham bahwa kondisi hari ini memang kurang begitu baik untuk melaksanakan penyelaman yang kemungkinan penyelaman yang dilakukan pagi hari karena masih agak cerah. Namun begitu siang sudah tidak memungkinkan karena kecepatan angin sampai 26 knot," ujar Rasman.
Dengan kecepatan angin seperti itu, lanjut Rasman operasi penyelaman agak begitu berbahaya. Oleh karenanya hasil yang didapat pun cukup berkurang ketimbang hari-hari sebelumnya.
"Itu berbahaya untuk rekan-rekan kita apabila memaksakan untuk menyelam. Sehingga hasilnya tidak begitu banyak. Atau mungkin di bawah juga sudah sangat jauh berkurang," tandasnya.
Hari Terakhir Perpanjangan
Seperti diketahui, hari ini merupakan hari terakhir perpanjangan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengaku belum bisa memastikan apakah bakal kembali memperpanjang pencarian pesawat yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1).
"Masalah waktu operasi, ini banyak yang tanya. Sekarang hari terakhir dari waktu perpanjangan. Kalau aturan atau UU Pencarian dan Pertolongan itu waktu operasinya tujuh hari. Kemudian kemarin kita dengar diperpanjang satu kali selama tiga hari. Nah hari ini hari terakhir, apakah hari ini diperpanjang atau tidak, mari kita menunggu keputusan dari pemimpin," ujar Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Rasman MS di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Senin (18/1).
Ia menuturkan, hari ini Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait guna menentukan apakah akan kembali ada perpanjangan atau tidak.
"Hari ini Kabasarnas akan berkoordinasi dengan instansi terkait dan nanti akan dilaksanakan evaluasi dan dilaporkan ke Menhub untuk ditentukan apakah diperpanjang atau tidak," sebutnya.
Rasman mengajak publik untuk bersabar dan menunggu keputusan pimpinan. Pasalnya untuk menentukan apakah akan diperpanjang atau tidak, pihaknya tentu bakal mempertimbangkan banyak hal.
"Mari kita menunggu. Apa pun keputusannya tentu banyak sekali pertimbangan yang mendasari diperpanjang atau diakhiri hari ini," ungkapnya.
Menurut Rasman, yang terpenting saat ini pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin dalam operasi pencarian tersebut. Tim SAR gabungan telah melaksanakan tugas sebaik mungkin untuk menemukan para korban dan data-data pesawat yang dibutuhkan. Kendati hingga kini timnya belum bisa menemukan cockpit voice recorder (CVR).
"Bagi kita, kita melaksanakan tugas secara baik. Kita melaksanakan pemberitaan dengan baik, kami juga melaksanakan penyelaman, pencarian, dukungan, pengerahan potensi, alut (alat utama), dan sebagainya, juga dilaksanakan dengan baik," pungkas Rasman.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaPotongan tubuh yang pertama kali ditemukan adalah dua potongan kaki dan pergelangan tangan. Belum bisa dipastikan apakah korban wanita atau pria.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPetugas SDA saat itu sedang membersihkan saluran air dan mencium bau menyengat.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaPihak KBRI dan aparat berwenang di Timor Leste sedang melakukan investigasi dan akan disampaikan untuk dipublikasikan terkait identitas korban.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya