Tim SAR Memperluas Area Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Merdeka.com - Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban serta serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Direktur Operasional Basarnas Brigjen Rasman mengatakan area pencarian akan semakin diperluas pada hari kelima operasi.
"Adapun rencana kegiatan untuk hari ini pada prinsipnya sama dengan rencana operasi yang kita lakukan kemarin di mana unit udara tetep akan melaksanakan pencarian lewat udara yang tentunya arealnya semakin luas. Karena kemungkinan ada serpihan atau mungkin ada korban yang terbawa arus," kata Rasman di JICT II, Jakarta Utara, Rabu (13/1).
"Demikian juga laut udara, sektor pencarian tetap kita bagi dalam 6 sektor dari seluruh unsur laut yang terlibat kita bagi dalam 6 sektor," sambungnya.
-
Apa yang bisa terjadi saat turbulensi? Mengutip BBC, turbulensi terjadi ketika sebuah pesawat menabrak arus udara sehingga menyebabkan pesawat tersebut berguling, menukik, atau turun secara tiba-tiba.
-
Bagaimana dampak turbulensi? Turbulensi sendiri dapat dirasakan sebagai guncangan pada tubuh pesawat dan bisa memicu penumpang terluka hingga korban jiwa. Dampaknya juga bisa mencakup kerusakan pesawat hingga kecelakaan fatal.
-
Apa saja bencana yang mungkin terjadi? Adapun kejadian itu berdampak pada munculnya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, lalu peningkatan volume air sungai dan timbulnya banjir.
-
Kenapa konflik air bisa terjadi? Ketika pasokan air bersih berkurang sedangkan kebutuhan terus meningkat, hal ini tentunya akan menimbulkan masalah. Para peneliti telah memprediksi bahwa kekurangan air karena perubahan iklim akan menimbulkan konflik dan perebutan air bersih.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Dia berharap, enam sektor pencarian kali ini mendapatkan hasil yang signifikan. Juga menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit.
"Mudah-mudahan dari 6 sektor itu apalagi kemarin sudah dapat hasil yang signifikan. Dan hari ini juga kita masih berharap bahwa kalau kemarin yang ditemukan adalah FDR sekarang mungkin harapan kita adalah CVR kita juga dapatkan," ungkapnya.
"Namun kita konsentrasi satu fokus secara stimultan, karena pencarian terhadap korban juga kita fokuskan ke situ, selain puing-puing yang masih bisa kita angkat. Jadi konsep operasi yang dilakukan hari ini pada prinsipnya sama dengan seperti yang dilakukan kemarin," sambungnya.
Selain itu, dia ingin agar para petugas agar tetap menjaga kondisi fisik dan kesehatannya. Untuk menjaga kondisi kesehatan tersebut, nantinya para penyelam akan ditugaskan secara bergiliran untuk mengevakuasi korban.
"Kita selalu memantau kondisi penyelam-penyelam kita karena harapan kita sangat besar kepada mereka agar bisa mendapatkan hasil terbaik untuk hari ini," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca Selengkapnya