Tim SAR Sisir 17 Km Sungai Aare Swiss, Pencarian Anak Ridwan Kamil Masih Nihil
Merdeka.com - Pencarian Emmeril Kahn Mumtaz yang terseret arus sungai Aare, Swiss memasuki hari ketiga. Polisi dan pihak otoritas setempat menggunakan metode dan sejumlah alat penunjang yang lebih lengkap, termasuk memanfaatkan teknologi drone.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan Emmeril, putra pertama dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil masih belum ditemukan.
Upaya pencarian pada Jumat 27 Mei melibatkan 20 personel dari unsur tim SAR polisi dan polisi medis. Mereka menyisir area sepanjang sungai dengan cakupan 17 Km menggunakan perahu. Muliaman mengaku mendampingi Ridwan Kamil dan istri berkomunikasi langsung dengan tim SAR yang bertugas di lapangan.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang memimpin pencarian? Tahsin Ceylan dari Universitas Van Yuzuncu Yil kemudian memimoin proyek pencarian untuk pertama kali.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
"Tim SAR menyatakan bahwa upaya pencarian Eril adalah prioritas. Mereka melakukan berbagai metode yang tersedia," ucap dia saat konferensi pers secara virtual, Sabtu (28/5).
"Pada dasarkan pihak otoritas Swiss menyiapkan metode yang disesuaikan dalam setiap proses pencarian. Saya bertemu dengan pak Emil (sapaan akrab Ridwan Kami), kemarin. Mereka sangat profesional. Kang Emil banyak memberikan pertanyaan yang teknis, dan diberikan gambaran topografi hingga kekuatan arus sungai," ia melanjutkan.
Upaya pencarian kembali dilanjutkan pada hari Sabtu 28 Mei pukul 08.30 pagi waktu Swiss. Tim SAR yang akan dikerahkan dari unsur polisi, polisi medis dan pemadam kebakaran yang mengoperasikan drone.
"Metode pagi ini lebih intensif dengan boat search, drone menyisir tepian sungai dan penyelaman. Penyelaman disesuaikan dengan situasi. Danau dan sungai Aare ini datang dari salju yang meleleh, relatif dingin, ada kristal putih yang membuat air keruh," kata Muliaman.
"KBRI akan menjaga komunikasi yang real time dengan polisi. Polisi Swiss menjaga lifeline terkait perkembangan baru proses pencarian. Kita dalam koordinasi penuh 24 jam. KBRI juga berkoordinasi dengan Kemlu terkait dengan perkembangan situasi dan pencarian Eril dan upaya apa yang bisa dioptimalkan untuk mendukung otoritas di Swiss mencari Eril," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ABG laki-laki, RZ (15), hilang saat ikut orang tuanya ke kebun dekat hutan.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaTim gabungan dikerahkan untuk mencari yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca Selengkapnya