Tim SAR temukan 1 jenazah utuh, diduga bukan korban AirAsia
Merdeka.com - Tim evakuasi AirAsia QZ8501 menemukan 1 jenazah dalam kondisi utuh di sekitar perairan berbatasan antara Kalimantan Tengah dan Selatan, Rabu (7/1) kemarin. Namun Basarnas memperkirakan jenazah berjenis kelamin laki-laki ini, sempat bertahan dan baru meninggal pasca-tragedi pada 28 Desember 2014 lalu.
Hal ini diungkap Kabid Dokkes yang juga Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono. "Dari pengalaman kami, mungkin jenazah ini sempat bertahan hidup dan baru saja meninggal, sehingga kondisinya masih utuh," kata dia di Mapolda Jawa Timur, Jumat (9/1).
Informasi yang dihimpun merdeka.com, saat ditemukan jenazah laki-laki itu kondisinya lebih baik dari jenazah penumpang kecelakaan AirAsia. Bahkan, pakaian yang dikenakannya pun masih utuh.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Kemudian, jenazah laki-laki ini, dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin dan disimpan di lemari pendingin dengan suhu 20 derajat celsius. Hingga saat ini, jenazah laki-laki dewasa ini belum dikirim ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
"Kemungkinan lain, sesuai dengan pengalaman Tim DVI, bisa juga jenazah ini tidak termasuk manifest penumpang AirAsia QZ8501. Tapi bisa juga seorang nelayan yang tenggelam di perairan yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat, jika demikian, ini bukan menjadi wewenang Tim DVI untuk melakukan identifikasi," imbuh Budiyono.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaTujuh orang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengambang di aliran Kali Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaJasad perempuan berusia sekitar 35 tahun itu ditemukan saksi di dalam karung di dermaga kapal di Jalan Tuna Muara Baru.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas tersebut diduga warga Sumatera Barat
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menerangkan, petugas saat itu sedang membersihkan saluran air.
Baca Selengkapnya