Tim SAR Tunggu Cuaca Kondusif Lanjutkan Pencarian Korban dan Puing Sriwijaya Air
Merdeka.com - Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji menyampaikan, sejauh ini Tim SAR gabungan masih belum melanjutkan pencarian korban dan puing pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 lantaran terkendala cuaca. Termasuk aktivitas seluruh kru penyelam.
"Saat ini mereka juga sudah berada di atas perahu karet masing-masing menunggu cuaca kondusif. Dari pagi sampai saat ini cuaca belum mendukung, sehingga operasi SAR ditunda dulu menunggu sampai dengan cuaca baik dan bisa mendukung sampai pelaksanaan operasi penyelaman," katanya di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1).
Untuk data terakhir, dia mengungkapkan, masih belum ada perubahan. Baik itu temuan Tim SAR hingga fasilitas dan jumlah anggota yang diperbantukan dalam operasi kemanusiaan pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Siapa yang memimpin operasi penyelamatan Garuda Indonesia 206? Hanya orang seadanya, Letkol Sintong pun ditunjuk untuk memimpin tugas meski dalam kondisi menggunakan tongkat ketika berjalan.
"Body part sebanyak 139 kantong, serpihan kecil pesawat 26 kantong, dan serpihan besar pesawat juga 26. Saya informasikan saja, nanti apabila ada perkembangan sambil menunggu cuaca lebih baik, mungkin tim juga sudah akan melaksanakan operasi pencarian pertolongan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Basarnas Rasman menyampaikan, ada penambahan armada ambulans pembawa jenazah korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182. Hal tersebut menyesuaikan dengan temuan Tim SAR selama operasi kemanusiaan.
"Ambulans kita bertambah karena kemarin kita memang mendapatkan hasil banyak berkaitan dengan korban. Hari ini stand by siap dioperasionalkan sebanyak 30 kendaraan," tutur Rasman di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1).
Untuk data terakhir, lanjut Rasman, sudah ada 139 kantong jenazah dan 26 kantong berisikan puing pesawat Sriwijaya Air. Sementara salah satu kotak hitam atau black box FDR telah ditemukan.
"Sekarang mungkin harapan kita adalah CVR juga kita bisa dapatkan. Namun demikian tidak konsentrasi satu bentuk. Itu dilakukan secara simultan karena pencarian terhadap korban itu juga kita fokuskan ke situ selain puing-puing yang masih bisa kita angkat," jelas dia.
Adapun personel yang dilibatkan dalam pencarian korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 ada 3.300 orang. Kemudian unsur kapal yang digunakan ada 54 unit dan pesawat pantau di udara sebanyak 13 unit.
"Kami selalu memantau kondisi para penyelam-penyelam kami karena harapan kami sangat besar terhadap mereka untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik untuk hari ini," Rasman menandaskan.
Tim penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL menemukan dompet pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Dompet berisi identitas dan uang ratusan ribu rupiah.
"Dompet itu milik pramugari Sriwijaya Air," kata Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama, Yayan Sofyan di KRI Rigel-933, Selasa 12 Januari 2021, dikutip dari Antara.
Dompet berwarna coklat itu terselip sejumlah identitas di antaranya kartu kesehatan dan kartu PT Sriwijaya Air Group bernama Yunni Dwi Saputri. Selain itu terselip beberapa lembar uang pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Sementara itu, Selasa petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam TNI Angkatan Laut (AL).
Tersisa Cockpit Voice Recorder (CVR) atau rekaman pembicaraan pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang masih dilakukan pencarian.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca Selengkapnya