Tim Uji Klinis: Efek Samping Vaksin Covid-19 Tidak Ada yang Serius
Merdeka.com - Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin dari Universitas Padjajaran, Sunaryati Sudigdoadi mengatakan, dari dua kali para relawan divaksinasi, belum ada yang menunjukkan gejala atau dampak negatif dari proses penyuntikan tersebut.
"Sejauh ini alhamdulillah, mengenai efek samping (red: vaksin) tidak ada efek yang serius, secara umum," katanya dalam diskusi virtual dengan tema 'Setelah Vaksin Datang', Sabtu (12/12).
Dia menjelaskan, timnya selalu melakukan pemeriksaan terhadap para relawan. Setiap saat, relawan selalu dipantau.
-
Mengapa Dina Mariana rutin kontrol kesehatan? Walaupun sudah menjalani operasi pengangkatan rahim, Dina tetap rutin menjalani kontrol kesehatan setiap dua bulan untuk memantau kondisinya.
-
Siapa yang melakukan tes kesehatan di RSUD Tarakan? Seperti halnya Jakarta yang tengah sibuk melakukan tes kesehatan kepada bakal pasangan calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.Di mana ada tiga pasangan, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil - Suswono, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana yang akan secara bergantian mulai dari Jumat (30/8) sampai Minggu (1/9) menjalani tes kesehatan.
-
Kenapa Ariyo rutin medical check up? Dari pihak istriku, ada keturunan kanker. Dengan medical check up setidaknya kita bisa deteksi dini. Tahu lebih dini mengenal penyakit yang diderita, itu lebih baik agar bisa ditangani sejak dini pula,' jelas dia.
-
Siapa yang harus rutin memeriksakan kondisi paru-paru? Bagi mereka yang didiagnosis dengan infeksi paru-paru, Ermono menyarankan untuk rutin memeriksakan kondisi paru-paru dan menjalani pengeluaran cairan untuk memastikan tidak ada tumor atau kanker pada paru-paru.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Kapan tes kesehatan rutin harus dilakukan? Ingatlah, menjaga kesehatan bukanlah hal yang bisa ditunda. Lakukan tes kesehatan secara rutin sesuai usia, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
"Kalau ada gejala, kita lakukan pemeriksaan lagi. Kami melakukan tes pcr atau swab terhadap relawan, nanti di akhir Januari akan terlihat hasil evaluasi," ujarnya.
Sunaryati juga menuturkan, hingga saat ini belum bisa menemukan efektivitas dari vaksin tersebut. Sebab baru terlihat hasilnya pada enam bulan uji klinis.
"Belum, karena kita harus mengukur ada pemeriksaan awal juga antibodi ini ada efeknya dan sebagainya di bulan ke-6 setelah vaksinasi," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya