Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19: Vaksinasi Belum Bisa Dilaksanakan Januari 2021
Merdeka.com - Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin dari Universitas Padjajaran, Sunaryati Sudigdoadi mengatakan, vaksinasi belum bisa dilaksanakan pada Januari 2021. Sebab uji klinis tahap 3 baru akan dievaluasi di awal tahun 2021.
"Jadi memang sih kalau saya mendengar kabar bilang Januari awal sudah divaksin, itu belum bisa laksanakan, kalau melihat jadwalnya," katanya dalam diskusi virtual dengan tema 'Setelah Vaksin Datang', Sabtu (12/12).
Dia menjelaskan, timnya memulai uji klinis dengan 1.620 relawan pada Agustus 2020. Menurutnya, hasil keseluruh dari pemberian vaksinasi terhadap para relawan tersebut akan dievaluasi total untuk melihat efikasi dan keamanan imunitas baru akan diketahui pada Mei 2021.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa saja yang menjadi peserta dalam penelitian ini? Partisipan dalam studi ini adalah 115.726 orang dari studi Health Examinees (HEXA), yang bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi masalah kesehatan jangka panjang pada orang dewasa Korea di atas usia 40 tahun.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Apa yang dilakukan oleh peneliti terhadap peserta dalam penelitian? Penelitian ini melibatkan 22 peserta dengan tingkat inflamasi rendah dalam darah mereka. Selama 50 menit, mereka menjalani pengalaman mendebarkan di sebuah rumah hantu yang menampilkan badut pembunuh, zombie membusuk, hingga penyerang bertopeng dengan gergaji mesin.
-
Apa tujuan uji klinis obat ini? Uji klinis pertama di dunia untuk obat yang dirancang untuk menumbuhkan gigi akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini? 'Pengalaman dalam kehidupan nyata, berbeda dengan urutan abstrak, sering melibatkan orang lain,' tambah dia.
Tetapi dari 540 relawan pertama, nantinya sudah bisa dievaluasi pada akhir Januari. Sunaryati menuturkan hasil evaluasi bisa dilihat setelah para relawan diberikan imunisasi selama dua kali vaksinasi. Kemudian nantinya akan mulai terlihat hasil dari vaksin tersebut pada bulan keenam setelah vaksinasi utama.
"Itu akan kita evaluasi Januari, jadi tentunya dari tim uji klinis belum bisa melakukan publikasi sebelum itu di sesuaikan akhir Januari itu. Jadi memang kami mengharapkan masyarakat sabar," jelasnya.
Dia merinci pada Januari akhir dari hasil bahan evaluasi 540 relawan. Walaupun baru setelah relawan, kata dia hasil evaluasi sudah bisa dilakukan timnya. Kemudian akan membuat laporan kepada BPOM terkait uji klinis tersebut. Lalu pihak BPOM kata dia akan memberikan penilaian.
"Baru nanti di akhir, di fase metode setengah itu sudah dilaporkan, BPOM akan memberikan ke Bio Farma, memproduksi prosesnya untuk pembuatan serta vaksinasi," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca Selengkapnya