Timbangan Kurang, Puluhan Ribu Paket Bantuan Pemprov Sumut Ditarik
Merdeka.com - Puluhan ribu paket sembako dari Pemprov Sumut untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Kabupaten Simalungun tak jadi dibagikan. Bantuan itu dipulangkan karena takarannya jauh dari yang seharusnya.
Sebanyak 78.659 paket sembako itu ditarik kembali ke Medan. Paket itu diketahui tidak sesuai instruksi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, setelah dua anggota DPRD Sumut, Rony Reynaldo Situmorang dan Hidayah Herlina Gusti, memeriksanya.
"Seharusnya paket itu berisi 10 Kg beras, 2 Kg gula, 2 liter minyak dan 20 bungkus mi instan. Tapi setelah ditimbang dengan 2 timbangan yang ada, hasilnya beras itu hanya berisi antara 8,5 hingga 9,5 Kg dan gula hanya 1,75 Kg," ucap Rony.
-
Mengapa Indonesia konsumsi mi instan tinggi? Indonesia berada tepat di bawah peringkat China sebagai negara dengan konsumsi mi tertinggi di dunia. Hal ini tidak mengejutkan karena banyak makanan Indonesia yang dipengaruhi oleh China.
-
Apa itu Nasi Gemuk? Hidangan nasi yang dimasak dengan santan kelapa serta daun pandan ini menjadi menu andalan dalam memulai aktivitas sehari-hari bagi masyarakat Jambi.
-
Apa yang lebih berat, kapas 10 kilo atau besi 10 kilo? Sama beratnya karena keduanya sama-sama 10 kilo.
-
Bagaimana mie instan bisa membuat berat badan naik? Salah satu efek samping terburuk dari makan mie instan setiap hari adalah dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan. Mie instan tinggi karbohidrat dan lemak, serta kalori, tetapi rendah nutrisi penting, sehingga membuat Anda merasa lapar lebih cepat.
-
Kenapa nasi padang dibungkus? Konsep nasi padang yang dibungkus kala itu diperuntukkan oleh para bangsawan yang ingin berniaga dari Bukittinggi ke Kota Padang.
-
Apa itu Nasi Timbel? Nasi timbel sendiri merupakan nasi putih yang dimasak di dalam bungkusan daun pisang.
Bantuan Pemprov Sumut untuk warga Simalungun itu dibawa 8 truk, masing-masing berisi 600-800 paket sembako. Akibat temuan itu, pihak pemasok akhirnya memutuskan menarik kembali truk ke Medan untuk menghitung ulang isi paket yang akan dibagikan ke Simalungun.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berkomentar singkat soal kejadian ini. Dia mengingatkan penyedia bahan pangan tidak bermain-main dalam urusan kemanusiaan. Apalagi bantuan itu disalurkan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Nggak boleh jahat-jahat gitu. Kalau perlu ditambah, jangan dikurangi," ujar Edy singkat, Selasa (19/5).
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Zonny Waldi langsung memberikan klarifikasi terkait dugaan 'permainan' pada kejadian ini. Menurut dia, kekurangan takaran merupakan ketidaksengajaan penyedia bahan pangan.
Zonny mengaku ikut memeriksa sampel, sehingga dia mengetahui detil kejadiannya. "Saya tidak menyimpulkan ada apa. Karena mereka katakan, mungkin kelelahan, karena dikerjakan banyak orang, kerja sampai malam. Mungkin sampling awal, ditakar, penuh, karena cepat-cepat bisa jadi meleset dia," kilahnya.
Menurut Zonny, mutu bahan pangan yang akan dibagikan sebenarnya sudah baik. Berasnya kualitas medium IR64 berlabel SNI, 2 liter minyak goreng kemasan berlabel halal, termasuk gula dan 20 bungkus mi instan.
Dia mengatakan, seluruh paket Sembako itu telah dibawa ke Medan. Penyedia akan memperbaiki takarannya. Penyaluran bantuan itu akan dilakukan setelah Lebaran. "Tidak ada unsur kesengajaan. Makanya mereka (penyedia) mau memenuhi dan akan mengawasi dengan baik," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog akan menyalurkan sekitar 640.000 ton beras yang diberikan kepada 21,37 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
Baca SelengkapnyaMakanan pencegahan stunting di Depok hanya berisi nasi, dua potong tahu, dan kuah sayur.
Baca SelengkapnyaKonsumen berhak menimbang tabung gas di tempat pembelian jika ragu takarannya berkurang.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini untuk menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya"Dan kami berharap juga harganya bisa turun," kata Akhmd Kholisun,
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok beralasan karena persiapan yang singkat, imbasnya pemberian makanan pun tak sesuai.
Baca SelengkapnyaPara vendor itu juga mengaku sudah mendapatkan keuntungan dari usaha penyediaan PMT.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pemerintah masih memiliki utang kepada sebesar Rp2,6 triliun yang belum dibayar sejak 2020.
Baca SelengkapnyaDalam sambutan Mas Adi menyampaikan setiap akhir tahun menyambut Natal dan tahun baru ada lonjakan harga atau inflasi.
Baca SelengkapnyaPenyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri ini mengatakan monitoring dan evaluasi bantuan pangan juga dilakukan.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan minimarket hingga supermarket membatasi pembelian beras.
Baca Selengkapnya