Timses sayangkan ada pihak kritik istigasah digelar NU dihadiri Ahok
Merdeka.com - Acara istigasah kebangsaan digelar Warga Nahdliyin Jakarta di Masjid Al-Huda, Jalan Talang, Jakarta Pusat, Minggu kemarin, mendapat kritik Pengurus Wilayah Nahatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. Kegiatan itu memantik polemik sebab hanya menghadirkan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Anggota tim sukses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Guntur Romli mengaku heran adanya kritik tersebut. Sebab, dia merasa sejak kapan istigasah digelar Nahdliyin ibu kota perlu izin PWNU Jakarta.
"Apalagi yang mengadakan adalah tokoh NU Jakarta yakni Djan Faridz yang mantan Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta (2011-2014) dan dihadiri oleh KH Nur Iskandar SQ, yang baru sembuh dari sakit, yang pernah dikabarkan wafat gara-gara menolak Aksi Bela Islam 411 dan 212," kata Guntur dalam keterangannya, Senin (5/2).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
Guntur menyayangkan ada pihak menolak acara keagamaan tersebut. Dia merasa langkah itu dianggap politis. Sebab acara diadakan Djan Faridz sekaligus Ketua Umum PPP dan hanya dihadiri seorang calon gubernur.
"Kita sayangkan politisasi ini. Tapi, politisasi terhadap NU tidak hanya dilakukan oleh Djan Faridz, karena sampai ke struktur PBNU juga melakukan. Rais Aam Syuriah, Ketum PBNU dan Sekjend PBNU hanya menerima pasangan calon Agus-Sylvi pada bulan Oktober tahun lalu, bahkan diberi KartaNU," ungkapnya.
Menurut Guntur, selama massa Pilgub DKI banyak banyak pihak, terutama para politisi, memakai NU. Ini tergantung dengan arah koalisi pada Pilgub DKI. Untuk itu dirinya berharap khususnya kepada Pengurus Besar NU segera menetralisir suasana dan mengundang semua paslon demi tidak dianggap mendukung sepihak.
"Ini cara yang sangat arif yang bisa meletakkan politik keadilan dan kesetaraan, semua pasangan calon diundang," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin membalas kritikan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf terkait pembentukan Pansus Angket Haji.
Baca SelengkapnyaGus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaKetum PBNU Yahya Cholil Staquf merasa pembentukan panitia khusus (pansus) angket haji oleh DPR RI tidak diperlukan
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan, terdapat hak konstitusi yang berbeda untuk partai politik maupun organisasi kemasyarakatan.
Baca SelengkapnyaBerikut jejak politik Gus Ipul Mensos pengganti Risma yang baru dilantik Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaNurul Arifin mengeluhkan terkait polemik salam lintas agama yang belakangan diharamkan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Baca SelengkapnyaMuhaimin mengaku lupa nama karena terlalu sibuk urus masalah Pansus Haji di DPR.
Baca SelengkapnyaMasing-masing fraksi diminta memberi nama setelah itu dilakukan musyawarah mufakat
Baca SelengkapnyaPertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Baca SelengkapnyaPeserta Pra-Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama meminta Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaMustofa mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Aliansi Santri Gus Dur menggugat, tidak sesuai dengan sikap Nahdliyin.
Baca Selengkapnya