Tinggal di Tepi Sungai, Warga Sragen Hanyut Diterjang Banjir
Merdeka.com - Nasib nahas dialami Tulisan (60), warga Klembon RT 33, Desa Pilang, Masaran, Sragen, Jawa Tengah. Setelah dua tahun hidup di tepi sungai desa setempat, dia justru hanyut saat debit air naik. Tim SAR gabungan hingga siang ini masih melakukan pencarian.
"Pencarian subyek dilakukan oleh tim gabungan hingga siang ini. Terakhir korban mengenakan pakai kaos putih dan celana abu-abu," ujar Humas Basarnas Pos Surakarta Yohan Tri Anggoro kepada merdeka.com, Selasa (19/5).
Yohan menyampaikan, Tukiran mulai menghilang dari sungai diperkirakan pada Senin pukul 18.00 WIB. Karena sejam sebelumnya, salah satu kerabatnya bernama Suyatmi masih mengirimkan makanan. Merasa khawatir dengan keselamatan korban, Suyatmi mengajak Tukiran agar naik ke atas. Namun ajakan tersebut ditolak.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Mengapa Desa Kedung Glantik akan tenggelam? Pembangunan bendungan itu direncanakan rampung pada tahun 2024 nanti. Apabila proyek itu telah selesai, bisa dipastikan Desa Kedung Glantik akan ikut tenggelam di dasar bendungan.
"Kemarin itu pas Bu Suyatmi datang, air masih dang kalau. Karena ibu Suyatmi merasa pikirannya kurang enak, pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB, ia pergi ke sungai dan ternyata korban sudah tidak ada," katanya.
Saat itu, lanjut Yohan, debit air sudah naik karena banjir. Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pengurus RT setempat.
"Cuaca saat ini cukup cerah. Tim gabungan dibantu masyarakat terus melakukan pencarian," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca Selengkapnya