Tinggalkan rumah pohon, keluarga Budiyanto pindah ke kantor Babinsa
Merdeka.com - Tri Budiyanto (35) warga Dukuh Wirun, Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar akhirnya bersedia pindah dari rumah pohon yang ditempati bersama istri dan dua anaknya setahun terakhir. Budiyanto bersama Marmi (32) istrinya dan dua anaknya, Risma Ayu Soraya (9) serta Redi Gebi Hidayat (8) mulai hari ini sementara akan menempati Rukan (rumah kantor) Babinsa di Desa Tuban Jalan Solo-Purwodadi Kecamatan Gondangrejo, sembari menunggu rumah yang sedang dibangun.
Luluhnya hati Budiyanto untuk mau direlokasi ke tempat yang lebih layak, berkat kegigihan perjuangan Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf M.I. Muchtar M didampingi Pelda Kristiawan anggota Babinsa Desa Plesungan. Mereka tak henti-hentinya melakukan pendekatan kepada Budiyanto yang dikenal keras kepala.
"Memang tidak mudah untuk meyakinkan orang seperti halnya Budiyanto yang setiap mau direlokasi dari rumah pohonnya, selalu tidak mau dan menolak. Dan akhirnya kita bersyukur, Bapak Budiyanto mau direlokasi hari ini," ujar Muchtar kepada wartawan, Rabu (20/12).
-
Siapa saja yang tinggal di Rumah Rakit? Sementara pedagang asing, hanya diperbolehkan membangun rumah di atas rakit karena kebijakan politik Sultan Palembang.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Siapa yang tinggal di rumah tersebut? Jadi Tempat Tinggal Bangunan ini dulunya menjadi tempat tinggal Cut Nyak Dien bersama Teuku Umar selama kurang lebih 3 tahun lamanya.
-
Siapa yang tinggal di rumah itu? Salah seorang penghuni bernama Rasya memiliki pengalaman tersendiri tinggal di rumah yang berdampingan dengan area kuburan.
-
Siapa yang tinggal di rumah dinas di Karawang? Pada masa itu, Annisa dan AHY masih tinggal di rumah dinas di Karawang.
-
Siapa yang tinggal di gubuk reyot itu? Seperti inilah gubuk yang ditempati Samudi, seorang kakek berusia 66 tahun warga Kampung Cipalid, Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
Untuk sementara, lanjut Dandim, Budiyanto dan keluarganya akan menempati rukan. Karena rumah yang dialokasikan untuk Budiyanto belum selesai dibangun. Dengan berkoordinasi rombongan Korem 074/Warastratama Solo, pihaknya melakukan relokasi rumah Budiyanto sekeluarga.
Dandim menambahkan, pindahnya Budiyanto sekeluarga adalah suatu bentuk upaya untuk mensejahterakan rakyat di wilayah binaannya, khususnya di Kabupaten Karanganyar. Perwira Akmil lulusan 1999 tersebut juga meminta kepada Budiyanto agar tidak berniat kembali lagi menempati rumah pohon yang ada di hutan jati.
"Jangan pindah lagi ke hutan jati, karena sangat beresiko dengan keamanan. Kami akan membantu biaya sekolah anak-anak Pak Budiyanto," tegasnya.
"Saya berharap peristiwa ini menjadi contoh tauladan yang baik, mampu menjadi pelopor dan penggerak dalam usaha untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat di desa binaan masing-masing," pungkas Dandim.
Budiyanto tinggal di rumah pohon yang ada di tengah hutan jati desa setempat. Alasan keluarga dan ekonomi, membuat Budiyanto memutuskan tinggal di rumah panggung berukuran tinggi 4 meter, panjang 3 meter dan lebar 2,5 meter. Di tengah hutan tersebut, Budi membuat rumah mungil tak layak huni. Memanfaatkan pohon untuk tiang utama, kemudian bambu dan bekas spanduk untuk lantai dan tembok, serta jerami untuk atap.
Sejak setahun lalu, Budiyanto bersama kedua anaknya tinggal di rumah tersebut. Sang istri yang tinggal bersama saudaranya di Wirun, Plesungan, baru setengah tahun kemudian menyusul. Baik Budiyanto maupun istrinya bekerja sebagai pemulung. Kondisi ekonomi yang serba kekurangan, membuat kedua anaknya tak bisa merasakan pendidikan sekolah seperti anak lain seusia.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar berulangkali membujuk Budiyanto agar mau direlokasi melalui program RTLH. Namun ia memilih tetap tinggal di tengah hutan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang Galang akan mendapatkan hunian sementara.
Baca SelengkapnyaAktivitas para pekerja terlihat di dalam lahan yang sudah terpasang pagar seng.
Baca SelengkapnyaRumah baru Ruben Onsu dan Sarwendah tak lama lagi akan rampung. Rumahnya mewah, luas, dan tentunya dibuat senyaman mungkin
Baca SelengkapnyaRinggo Agus Rahman membagikan sederet potret rumahnya yang masih dalam tahap renovasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, permintaan warga Kampung Bayam sudah ditangani pihak kecamatan.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono dan istri rencana pindah ke IKN pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad kembali membangun rumah baru. Kali ini rumahnya terdiri dari tiga lantai dan garasinya mampu menampung 11 mobil
Baca Selengkapnya"Hampir 400KK yang sudah mendaftar sukarela. 27 KK sudah berada di rumah transit sementara dan sisanya masih proses," kata Bahlil
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaPria ini tinggal di gubuk yang terletak di tengah kebun jati milik seorang warga bersama anaknya.
Baca SelengkapnyaWalaupun sempat direnovasi pada tahun 2007, namun bentuk bangunannya tetap asli seperti awal dibangun.
Baca Selengkapnya