Tinggi gelombang maksimum selatan Jateng-DIY hari ini capai 6 meter
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengungkap tinggi gelombang di Samudra Hindia Selatan Jateng-DIY mencapai titik maksimum. Gelombang setinggi 6 meter diperkirakan akan terjadi.
"Berdasarkan pengamatan kami, tinggi gelombang maksimum di Samudra Hindia selatan Jateng-DIY pada hari ini (7/7) hingga Minggu (8/7) diprakirakan berkisar 4-6 meter," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Sabtu (7/7).
Sementara di wilayah perairan atau pantai selatan Jateng-DIY, kata dia, tinggi gelombang maksimum diprakirakan berkisar 2,5-4 meter.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa BSI mengimbau masyarakat untuk waspada? 'WASPADA HOAX!Hati-hati dengan segala bentuk informasi palsu yang beredar dari akun media sosial tidak resmi.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
Dijelaskan Teguh, seperti diberitakan Antara, gelombang tinggi tersebut terjadi akibat adanya peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas permukaan laut selatan Jateng-DIY.
"Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga hari Minggu (8/7). Peringatan dini gelombang tinggi ini akan kami perbarui jika ada perkembangan lebih lanjut," jelasnya.
Sebelumnya, Teguh mengatakan berdasarkan pantauan satelit cuaca pada hari Kamis (5/7), terpantau adanya badai tropis Maria di Samudra Pasifik sebelah timur Filipina, pusat tekanan rendah di Samudra Hindia barat daya Sumatra, dan pusat tekanan tinggi di Samudra Pasifik tenggara Australia.
"Interaksi dari kondisi tersebut memicu terjadinya peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang di selatan Jateng dan DIY," jelasnya.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tetap berhati-hati dalam melakukan aktivitas di laut.
"Jika memungkinkan, nelayan diimbau untuk tidak melaut terlebih dahulu. Pada akhir pekan bisanya juga banyak wisatawan berkunjung ke laut, sehingga kami mengimbau untuk tidak mandi di laut karena gelombang tinggi sangat berbahaya," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaNelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca Selengkapnya