Tingkat Kesembuhan Capai 91 Persen, Pemerintah Apresiasi Tenaga Kesehatan
Merdeka.com - Menyusul penurunan angka positivity rate secara nasional, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 dalam seminggu terakhir juga tercatat tinggi. Pemerintah mengapresiasi para tenaga kesehatan dan relawan yang berjuang tak kenal lelah dalam merawat para pasien, sehingga mereka sehat kembali.
Dalam satu minggu belakangan ini, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 menunjukkan peningkatan. Jika dilihat pada periode 20 Agustus–27 Agustus, rata-rata jumlah pasien COVID-19 yang sembuh berkisar di atas 25.000 pasien sembuh per hari. Tingkat kesembuhan tertinggi tercatat pada tanggal 25 Agustus dengan 35.082 pasien sembuh.
Secara total, per 27 Agustus 2021, angka kumulatif kesembuhan berada di atas 3,6 juta atau tepatnya 3.689.256 orang sembuh. Mengingat jumlah kasus konfirmasi hingga tanggal tersebut adalah 4.056.354 kasus, maka angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia per 27 Agustus 2021 mencapai 91 persen.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Jokowi jaga kesehatan? Karena aktivitas sebagai Presiden yang terbilang sangat tinggi, Jokowi selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya dengan rutin mengonsumsi jamu. Tri selaku koki andalan Jokowi selalu membuat racikan jamu spesial yang terbuat dari temulawak, kunyit dan jahe. Pantas saja yaa Pak Jokowi selalu tampil prima disetiap kesempatan.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
“Kita semua harus bersyukur, perkembangan penanganan pandemi COVID-19 secara nasional menunjukkan hasil yang baik. Angka kesembuhan 91% ini cukup tinggi,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Menteri Johnny menambahkan bahwa keterangan Sekretariat Kabinet RI, bahkan angka kesembuhan kita pada 24 Agustus lalu saja sudah lebih tinggi dari rata-rata dunia. Pada saat itu angka kesembuhan kita adalah 89,97%, sementara rata-rata dunia mencapai 89,5%.
Khusus DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan angka kesembuhan COVID-19 di Ibu Kota mencapai 97,5%, atau lebih tinggi dari nasional. Total jumlah orang yang dinyatakan telah sembuh di DKI Jakarta sebanyak 827.674 orang sembuh (data per 27 Agustus 2021). Tren positif pertambahan jumlah orang sembuh tersebut juga terlihat di provinsi-provinsi lain, terutama Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
“Tingginya tingkat kesembuhan pasien ini tak lepas dari perjuangan para pahlawan kita, para tenaga kesehatan juga relawan yang bekerja keras mengabdikan diri dalam merawat pasien COVID-19. Kita tidak bisa mengabaikan, bahwa tugas mereka di lapangan sangat berisiko menyebabkan dirinya dan orang-orang terdekatnya terpapar virus, bahkan hingga kehilangan nyawa,” ujar Bapak Menteri.
Tidak sedikit tenaga kesehatan yang berpulang dalam pengabdiannya melakukan penanganan COVID-19. Hingga 3 Agustus 2021, menurut IDI, 640 orang dokter meninggal akibat COVID-19. Tidak hanya para dokter, Indonesia juga kehilangan banyak tenaga kesehatan lain akibat virus ini, misalnya para perawat dan petugas di rumah sakit atau pusat isolasi. Karena itu, pemerintah menomorsatukan para Tenaga Kesehatan dalam mendapatkan vaksin booster guna perlindungan tambahan.
Pemerintah, menurut Menteri Kominfo, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan, relawan, serta para pekerja pendukung lainnya atas perjuangan dan dedikasi mereka.
“Jasa para pejuang kesehatan di garda terdepan penanganan COVID-19 ini harus kita hargai. Jangan sia-siakan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan ini. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan memberikan perlindungan kesehatan maksimal pada diri kita masing-masing. Ayo kita berupaya memutus mata rantai penularan dan menghindarkan diri dari risiko terkena sakit berat. Caranya, dengan selalu disiplin protokol kesehatan, terutama memakai masker, bekerja sama dengan petugas dalam 3T, juga segera lakukan vaksinasi,” pungkas Menteri Kominfo.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkelakar ketika membuka acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional, Rabu (24/4)
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, UHC diwujudkan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Baca SelengkapnyaBupati Bandung mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian UHC di daerahnya.
Baca SelengkapnyaPrestasi Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan Indonesia telah memicu ketertarikan dari sejumlah negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga mendapat pengakuan internasional dari International Social Security Association (ISSA).
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit
Baca SelengkapnyaRiset terbaru dari CEOWORLD Magazine terkait Health Care Index menempatkan Indonesia di peringkat 39 dari 110 negara.
Baca SelengkapnyaKinerja BPJS Kesehatan lebih baik dibandingkan jaminan kesehatan sosial yang ada di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaSudah hampir sebulan Menko Luhut dirawat di Singapura,
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mencapai 75,6 persen versi Litbang Kompas.
Baca SelengkapnyaHingga 1 September 2024, jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 277 juta jiwa atau 98,67% dari total penduduk Indonesia.
Baca Selengkapnya