Tingkat Literasi Pengaruhi Etika Bermedia Sosial
Merdeka.com - Baru-baru ini Microsoft mengeluarkan hasil survei mereka bertajuk Digital Civility Indeks (DCI) global report. Dalam hasil survei tersebut, tingkat kesopanan Indonesia berada di peringkat ke-29 dari 32 negara yang disurvei.
Dosen Sosiologi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, Frida Kusumastuti mengatakan, dari hasil survei itu menunjukkan literasi digital Indonesia masih sangat rendah.
"Iya, dari survei itu kita bisa menilai bahwa literasi kita masih sangat rendah, masih suka baperan," kata Frida kepada merdeka.com, Kamis (4/3).
-
Apa yang dilakukan Microsoft di Indonesia? Investasi ini menjadi tonggak pencapaian baru bagi lanskap digital Indonesia. Selaras dengan visi nasional Indonesia di bidang kecakapan digital, kami bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan infrastruktur dan keterampilan yang dibutuhkan di era AI.
-
Siapa yang melakukan survei tentang kebangkitan digital? Mengutip laporan IFLScience, Minggu (7/1), Masaki Iwasaki, asisten profesor dari Fakultas Hukum Universitas Nasional Seoul, ingin mengetahui lebih banyak tentang sikap masyarakat terhadap kloning digital.
-
Bagaimana Microsoft membantu Indonesia? Dengan kerja sama ini, Microsoft dan Pemerintah Indonesia berencana untuk menghasilkan 840.000 talenta digital khusus AI di Indonesia dalam waktu empat tahun.
-
Bagaimana Forbes menentukan posisi perusahaan Indonesia di dunia? 1. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menempati posisi ke 307 di dunia dengan market value USD 53.79 miliar 2. Bank Mandiri menempati posisi ke 418 dengan market value USD 32.58 miliar 5. Bank Negara Indonesia (BNI) menempati posisi ke 930 dengan market value USD 11.76 miliar 6. Bayan Resources menempati posisi ke 983 dengan market value USD 46.96 miliar 7. Adaro Energy menempatkan posisi ke 1393 dengan market value USD 5.93 miliar
-
Apa yang membuat Indonesia berada di peringkat 39 sistem pelayanan kesehatan terbaik? Indonesia meraih pencapaian signifikan di dunia kesehatan pada tahun 2024, dengan menjadi salah satu dari 39 negara dengan sistem pelayanan kesehatan terbaik di dunia, menurut laporan terbaru dari CEOWORLD Magazine Health Care Index.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
Frida yang tergabung dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) ini menyampaikan di banding pelaku perundungan, justru sasaran perundungan adalah kelompok yang mendominasi kekerasan digital milenial. Dan kelompok itu adalah generasi milenial.
Penyebab generasi milenial kerap menjadi sasaran perundungan adalah minimnya literasi tentang informasi satu peristiwa yang mereka terima dalam dunia digital.
"Mereka sangat perlu membiasakan diri berpikir kritis," ucapnya.
Frida menjelaskan masalah utama yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media sosial oleh warga adalah soal digital ethics dan digital safety.
Mengenai digital ethics, Frida menjelaskan hal itu menyangkut norma pertimbangan etika bagi para netizen ketika mengakses, berinteraksi, berpartisipasi dan berkolaborasi di media sosial.
Frida menyebutkan, ada empat pedoman yang perlu dipegang oleh masyarakat Indonesia pengguna media sosial, yaitu; kesadaran, tanggung jawab, integritas dan nilai kebajikan.
Kesadaran berarti pengguna media sosial memang dengan sengaja, memiliki tujuan, menyediakan waktu yang cukup sehingga penuh perhatian dan waspada.
Tanggung jawab berkaitan dengan siap dengan segala akibat yang ditimbulkan dan bertanggung jawab atas nama pribadinya.
Integritas terkait dengan kejujuran, termasuk jujur dalam menyampaikan fakta. Dan nilai kebajikan merupakan komitmen bahwa kehadiran di media sosial untuk mengangkat derajat kemanusiaan.
"Jika empat hal itu saja yang dijadikan pedoman, maka perilaku bermedia digital akan beretika. Juga mendorong ke arah etiket yang sopan tentunya," ucap Frida.
Sementara itu, pada tingkat Asia Pasifik, Indonesia menempati urutan terakhir dalam hal kesopanan digital.
Posisi Indonesia ini ada di bawah Vietnam dan jauh berada di bawah Singapura dan Malaysia yang masing-masing di posisi pertama dan keempat.
Laporan tersebut mencakup 16.000 responden dari 32 negara yang mengukur kualitas interaksi secara daring yang dialami pada tahun 2020.
Singapura naik empat peringkat dan menempati peringkat keempat, menggantikan Malaysia yang sebelumnya menduduki peringkat tersebut.
Indonesia sendiri menduduki posisi paling terakhir di Asia Tenggara atau di posisi 29 dari total 32 negara yang disurvei Microsoft.
Remaja Indonesia tidak memberikan kontribusi apapun terhadap skor Indonesia selama 2020. Angka penurunan DCI Indonesia sepenuhnya didorong oleh orang dewasa yang menambahkan 16 poin.
Tiga risiko terbesar Indonesia dalam dunia daring adalah hoaks dan penipuan dengan +13 poin, ujaran kebencian +5 poin, dan diskriminasi dengan -2 poin.
Tetapi, empat dari sepuluh orang mengatakan bahwa kesopanan dalam dunia daring menjadi lebih baik selama Covid-19 karena rasa kebersamaan yang lebih besar dan lebih banyak yang saling membantu.
Namun, hampir lima dari sepuluh orang terlibat dalam insiden intimidasi dengan 19 persen responden mengatakan bahwa mereka telah menjadi sasaran.
Negara-negara di Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia yang di bawah Singapura memiliki total 63 poin. Empat poin lebih buruk daripada tahun sebelumnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
Baca SelengkapnyaWarga lokal Indonesia tidak hanya ramah kepada sesama, tetapi juga kepada warga asing
Baca SelengkapnyaSedangkan indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah mencapai 39,11 persen dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaDaftar negara paling positif di dunia tahun 2023. Indonesia peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaIDI Kaltim tahun 2022 yang diukur pada tahun 2023, berhasil mendapat poin 83,58.
Baca SelengkapnyaFaktanya, selama dua dekade terakhir, kebahagiaan yang dilaporkan sendiri di Amerika telah menurun, terutama di kalangan generasi muda.
Baca SelengkapnyaHasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen. Sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan internet cepat versi We Are Social 2024.
Baca SelengkapnyaMaraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.
Baca SelengkapnyaDalam survei ini, skor paling rendah adalah 0 dan skor tertinggi adalah 100.
Baca Selengkapnya