Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tingkatkan Literasi Lewat Masagi

Tingkatkan Literasi Lewat Masagi Metode Masagi untuk tingkatkan literasi di Garut. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Tahun 2014, Sekolah Tinggi Agama Islam Persis (STAIPI) Garut melakukan survei di salah satu kecamatan tentang kemampuan masyarakat akan literasi. Hasil dari riset yang melibatkan ribuan responden tersebut cukup mencengangkan, karena 43,34 persen masyarakat buta aksara.

Berawal dari survei tersebut, setelah melewati sejumlah fase muncul metode pengajaran literasi bernama Masagi (Maca Sakali Ngarti). Dalam Masgi sendiri terdapat 12 metode pembelajaran literasi yang memadukan sistem budaya lokal Sunda.

Koordinator Perumus metode literasi Masagi, Heri M Tohari menyebut bahwa terdapat 12 teknik pembelajaran literasi dalam metode Masagi.

Orang lain juga bertanya?

"Mulai dari sakali moyeg, sakali guyub, sakali nempo, sakali ngawih, sakali aksara, sakali nyusun, sakali keprok, sakali kotret, sakali ulin, sakali wayang mitekar, sakali refleksi, dan sakali pamingkal," ujarnya, Sabtu (12/10).

Dalam 12 konsep pembelajaran tersebut, dikatakan Heri Untuk mengembangkan tiga potensi manusia yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Kelebihannya, Masagi memiliki spirit budaya lokal. Tujuannya sendiri adalah menjadikan budaya lokal menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan.

"Konsep masagi ini memang sistem literasi berbasis budaya, sehingga istilah yang kita gunakannya adalah istilah kesundaan. Yang paling penting masagi adalah follow up dari hasil riset yang melibatkan 5.793 responden di salah satu kecamatan di Garut yang hasilnya 43,34 persen buta aksara tahun 2014," ceritanya.

Usai mendapatkan hasil tersebut, selama lima tahun dilakukan berbagai gerakan untuk memberantas buta aksara di wilayah tersebut, mulai dengan pembentukan kelompok literasi sampai pembentukan konsep Masagi. Di tahun 2018, kemudian dilakukan uji konsep dengan melibatkan empat perguruan tinggi di Garut dan melibatkan dosen-dosen lintas ormas Islam.

"12 konsep pembelajaran ini hasilnya Alhamdulillah cukup signifikan, di mana setelah dilakukan uji coba di laboratorium terdapat kecenderungan kenaikan kemampuan membaca masyarakat. Ke depannya kita mencoba dengan sistem Masagi diadopsi menjadi semangat baru terhadap sistem literasi berbasis keormasan Islam," jelasnya.

Sementara itu Ketua LPPM STAIPI Garut, Pepen Irpan Fauzan menyebut bahwa konsep Masagi menjadi salah satu cara untuk mengenalkan literasi sejak dini namun menyenangkan.

"Selama ini guru kan kaku ketika mengajar siswa sehingga yang terjadi para siswa ini bosan. Dengan metode ini tentu akan menjadikan lebih menyenangkan karena mengajar sambil bermain sehingga lebih efektif. Dan meski konsep yang digunakan budaya sunda, tapi bisa direplikasi dengan budaya di tempat lain dan ini bermakna bahwa basis budaya bisa mengajarkan literasi lebih efektif," gamblangnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Skor Literasi dan Numerasi Siswa SD & SMP di Banyuwangi Meningkat
Skor Literasi dan Numerasi Siswa SD & SMP di Banyuwangi Meningkat

Capaian angka literasi dan numerasi Banyuwangi Tahun 2024 masuk dalam kategori Baik.

Baca Selengkapnya
Semangat Anak-Anak Penyandang Tuli Belajar Ngaji di Masjid Al Azhom Tangerang, Gunakan Bahasa Isyarat
Semangat Anak-Anak Penyandang Tuli Belajar Ngaji di Masjid Al Azhom Tangerang, Gunakan Bahasa Isyarat

Dengan menggunakan metode isyarat, anak-anak penyandang tuli jadi lebih mudah memahami Al-Qur'an.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat

Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya
Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya

Tingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.

Baca Selengkapnya
Tantangan dan Potensi Akses Internet di Daerah 3T
Tantangan dan Potensi Akses Internet di Daerah 3T

Data menunjukkan peningkatan akses internet di wilayah tertinggal yang sebelumnya sulit untuk menjangkau teknologi informasi.

Baca Selengkapnya
Kutai Timur Punya 40 Perpustakaan yang Tersebar hingga ke Desa
Kutai Timur Punya 40 Perpustakaan yang Tersebar hingga ke Desa

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah membentuk setidaknya 40 perpustakaan sebagai upaya meningkatkan minat baca,

Baca Selengkapnya
Kisah Kegigihan Rahmat Amrozi, Penyandang Disabilitas Peraih Juara Tahfiz Alquran
Kisah Kegigihan Rahmat Amrozi, Penyandang Disabilitas Peraih Juara Tahfiz Alquran

Rahmat Amrozi belajar Alquran dengan metode bersama Mbah Budi di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya
Kang DS Dinilai Berhasil Bangun Spiritualitas Masyarakat Kabupaten Bandung
Kang DS Dinilai Berhasil Bangun Spiritualitas Masyarakat Kabupaten Bandung

Kebijakan Dadang Supriatna mengalokasikan anggaran Rp 109 miliar per tahun bagi 17 ribu guru ngaji berhasil mencapai target luar biasa.

Baca Selengkapnya
Akses Internet untuk Semua, Wifi Gratis Kini Bisa Dinikmati di Sekolah hingga Posyandu Daerah Terpencil
Akses Internet untuk Semua, Wifi Gratis Kini Bisa Dinikmati di Sekolah hingga Posyandu Daerah Terpencil

Tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2024 lalu, akses internet menjadi kado spesial untuk mereka.

Baca Selengkapnya