Tinjau Bandara Bali, Kapolri dan Panglima TNI Minta Petugas Disiplin soal Karantina
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengecek kesiapan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, untuk pembukaan penerbangan internasional, pada Sabtu (23/10).
Selain itu, Panglima TNI dan Kapolri juga memberikan arahan kepada seluruh petugas yang dilakukan saat apel gelar di kawasan Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai.
"Hari ini, saya dengan Bapak Panglima telah melaksanakan pengecekan langsung terkait kesiapan kedatangan dari turis mancanegara, yang akan diberikan kesempatan untuk datang ke Indonesia," kata Kapolri Listyo dalam arahannya.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Siapa yang menegaskan pentingnya risk awareness? Direktur Utama BRI Sunarso menekankan pentingnya risk awareness untuk para bankir di tengah ketidakpastian ekonomi secara global.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
Ia menyampaikan, dengan dimulainya pembukaan Bandara Internasional di wilayah Bali adalah tindak lanjut dari upaya kerja keras dari seluruh tim yang tergabung dalam upaya untuk menekan laju pertumbuhan Covid-19 dan saat ini laju perkembangan kasus corona yang ada di Indonesia bisa dikendalikan.
Namun, jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021 yang lalu sempat kasus positif Covid-19 hariannya mencapai 56 ribu. Kemudian, kondisi rumah sakit saat itu terjadi kepadatan luar biasa karena banyaknya pasien dan hari ini semuanya berangsur-angsur membaik.
"Saat ini, kita positif rate kita berada di bawah 1,0 sekian di Bali. Sementara, untuk jumlah kasus aktif harian nasional saat ini di bawah 800 dan sekitar 700. Kemudian untuk di Bali sendiri saat ini berada di angka kurang lebih di bawah 50 sekitar 30-an. Ini, tentunya ini adalah perkembangan yang sangat baik," imbuhnya.
Lewat perkembangan yang baik itu, pemerintah melakukan evaluasi termasuk persiapan dalam memberikan kesempatan untuk membuka lagi bandara- bandara internasional untuk menerima kedatangan turis mancanegara.
Sementara, hasil pengamatannya di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, mulai dari tempat kedatangan atau saat tiba dan pelaksanaan pengecekan pada surat-surat terkait seperti vaksin dan dokumen-dokumen yang mendukung termasuk pelaksanaan swab PCR.
Kemudian, pemeriksaan lanjutan terhadap yang positif Covid-19 dan negatif sampai dengan persiapan dari hotel tempat karantina, pihaknya menilai secara umum persiapannya sudah cukup baik.
"Namun, tentu ada beberapa perbaikan mungkin ataupun koreksi serta evaluasi untuk memastikan semua yang tadi dilaporkan dan dikunjungi berjalan dengan baik," ujarnya.
Ia juga menyatakan, untuk yang menjadi perhatian ada beberapa tempat yang tentunya harus menjadi perhatian bersama di area-area yang digunakan untuk menunggu. Kemudian, tadi masih ada kegiatan yang tentunya ini pun harus diceks ulang, seperti proses swab PCR tolong nanti seluruh satgas yang tergabung silakan dicek ulang.
"Di kalibrasi ulang, sehingga kemudian kita memastikan bahwa tes PCR-nya berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, dibandingkan dengan beberapa lab yang ada untuk memastikan PCR-nya berjalan dengan baik," ujarnya.
Sementara, terkait dengan wilayah yang digunakan untuk karantina pihaknya meminta untuk memastikan bahwa masyarakat ataupun wisatawan mancanegara yang berkunjung melaksanakan aturan dengan ketentuan lima hari karantina.
Namun, menurutnya hal itu tentunya menimbulkan kejenuhan-kejenuhan sehingga harus dipikirkan bagaimana agar di area yang sudah diatur di tempat atau hotel karantina itu ada beberapa kegiatan yang tentunya bisa diberikan untuk menghilangkan kejenuhan tersebut.
"Di satu sisi pengalaman yang terjadi di Jakarta terhadap wisatawan domestik yang bepergian ke luar negeri. Kemudian melaksanakan karantina namun kemudian meninggalkan tempat karantina ini jangan sampai terjadi ataupun terulang di wilayah Bali khususnya," ujarnya.
Ia juga menegaskan, bahwa saat ini pemerintah membuka jalur internasional dan ada 19 negara yang diberikan kesempatan untuk bisa diterima menjadi turis. Namun, menurutnya dari 19 negara itu kurang lebih ada 8 negara yang kasus hariannya masih lebih tinggi daripada Indonesia. Sehingga, harus perlu pengawasan dan pengecekan yang baik.
"Di mana dari 19 tersebut, ada kurang lebih 8 negara yang tingkat kasus aktif hariannya masih lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Sehingga, tentunya ini memang perlu ada pengawasan dan pengecekan," ujarnya.
"Sehingga, pada saat kita membuka ruang ini laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia betul-betul bisa kita pertahankan. Oleh karena itu, pentingnya untuk mengikuti setiap hari evaluasi terkait dengan perkembangan dari negara-negara di mana turis-turis mancanegara tersebut akan datang," lanjutnya.
Lewat evaluasi itu, tentu para petugas akan menjadi lebih siap dan di dalam setiap pelaksanaan pengecekannya lebih hati-hati. Hal itu, menjadi penting untuk diketahui karena ada resiko-resiko yang tentunya akan dihadapi apabila pengawasan dan pengecekan menjadi kendor dan lalai karena dianggap menjadi suatu kebiasaan.
"Mungkin, pada saat awal kita ketat. Namun, di minggu-minggu berikutnya karena sudah terlalu sering kemudian kita longgarin. Saya minta, untuk dipastikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan tidak ada perubahan. Jadi (disiplin) SOP-SOP di tempat karantina, di tempat kedatangan," ujarnya.
"Kemudian, wilayah-wilayah yang rawan yaitu peralihan dari bandara menuju ke tempat karantina di area kuning yang ini juga harus betul-betul diperhatikan. Jangan sampai, ada turis yang kemudian tidak masuk ke mobil yang sudah disiapkan ke tempat karantinanya, tolong diperhatikan," ujarnya.
Menurutnya, mungkin saat awal pembukaan penerbangan internasional belum terlalu ramai kedatangan turis. Tetapi, seiring dengan perkembangan tentunya akan ada peningkatan turis datang ke Bali. Sehingga tentunya ini akan ada resiko bila pengawasan dilonggarkan.
"Pastikan, semuanya bisa berjalan dengan baik terhadap SOP yang ada. Karena, kedisplinan yang paling utama sehingga kita bisa menjaga, walaupun ruang turis dari mancanegara masuk ke Indonesia. Namun di sisi lain laju pertumbuhan Covid-19betul-betul bisa kita jaga," jelasnya.
Kapolri Listyo mengatakan, bahwa hari ini Indonesia berada di ranking satu di Asia Tenggara dalam penanganan Covid-19 dengan kemampuan menangani laju pertumbuhan Covid-19 dalam beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, event nasional sudah mulai dilaksanakan dan saat ini sudah dibuka untuk kedatangan turis internasional ke Bali. Sementara, untuk di Bulan November 2021 di wilayah Bali ada tiga kegiatan internasional yang akan dihadiri 37 negara.
"Bulan November ini di wilayah Bali ada tiga kegiatan internasional terkait dengan kegiatan olahraga yang tidak hanya dihadiri 19 negara tapi dari data yang ada 37 negara.Jadi, tolong untuk terus mengupdate sehingga kemudian kita betul-betul siaga," ujarnya.
"Dan berikutnya di akhir tahun dan awal tahun akan G-20. Jadi, rangkaian ini harus betul-betul kita ikuti dengan baik. Satgas harus betul-betul melaksanakan SOP dengan baik sehingga kemudian kita tidak kecolongan. Ceks and riceks, evaluasi setiap kegiatan yang kita laksanakan, kita temukan kelemahan-kelemahan yang ada dan diperbaiki," ujar Kapolri Listyo.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Panglima TNI bersama Kapolri lakukan patroli udara dengan helikopter.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaUtamanya terkait keselamatan dan kondisi jalanan selama periode mudik.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau sebisa mungkin masyarakat sudah memiliki tiket pada H-1 lebaran.
Baca SelengkapnyaKapolri Siapkan Strategi Cegah Terulangnya Macet Total di Bandara Bali
Baca SelengkapnyaKAI mengingatkan penumpang terkait larangan barang bawaan menyusul penangkapan terduga teroris di Stasiun Solo Balapan
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak akan rugi jika kehilangan 5.000 turis bermasalah di Bali.
Baca SelengkapnyaHal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi imigrasi untuk mengidentifikasi lokasi, waktu maupun pelaku kejadian.
Baca Selengkapnya