Tinjau Pilkada Kabupaten Pati, Ganjar naik perahu karet
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi sejumlah wilayah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah, hari ini. Diantaranya, Kabupaten Pati.
Sialnya, sebanyak 18 desa terkena banjir lantaran hujan deras melanda daerah yang berbatasan dengan Laut Jawa tersebut, sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, Ganjar harus menaiki perahu karet untuk mengunjungi TPS 02 Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan. Dia ditemani Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi.
Kendati banjir, Ganjar melihat masyarakat setempat tetap antusias menggunakan hak pilih.
-
Di mana desa yang terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Kenapa Desa Kawar tenggelam? Merasa dirinya dianggap layaknya binatang, sang nenek menyumpahi mereka karena telah durhaka terhadapnya. Sontak, langit di Desa Kawar seketika mendung, kemudian terjadi hujan lebat dan dilanda gempa bumi.
-
Mengapa warga Desa Gempolrejo kekurangan air bersih? Musim kemarau panjang yang tak kunjung usai membuat krisis air di beberapa daerah di Jateng bertambah parah.
-
Mengapa Desa Cemara terancam tenggelam? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
"Masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi itu (banjir), maka justru tidak mengganggu," kata Ganjar. "Yang terganggu banjir itu justru di Brebes.Karena KPUD kemudian harus menyiapkan TPS baru."
Seperti diketahui, Pilkada Kabupetan Pati hanya diikuti satu pasang calon. Yakni, Haryanto dan Saeful Arifin. Makanya, dalam surat suara, pasangan calon bupati dan wakil bupati itu hanya akan melawan kotak kosong.
Kepala Desa Ngastorejo Rumini menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Pati sudah menyediakan sejumlah perahu karet untuk mengantarkan warga menuju TPS terdekat.
"Sehingga meskipun banjir, warga kami tetap bisa menggunakan hak pilih mereka," jelasnya.
Selepas Ngastorejo, Ganjar dan rombongan singgah di TPS 06 Desa Winong, Kecamatan Pati, Pukul 13.30 WIB. Kala itu proses penghitungan suara sudah berlangsung 15 menit dan berakhir pukul 13.50 WIB.
Hasilnya, pasangan Haryanto-Saiful Arifin mendapat 201 suara, kotak kosong 121 suara. Sisanya, tujuh suara tak sah.
Padahal, menurut Ketua KPPS Basuni, ada sebanyak 506 terdaftar sebagai pemilih di TPS 06 Desa Winong. Terdiri dari 258 laki-laki dan 248 perempuan.
"Hingga proses pemungutan suara ditutup pukul 13.00 WIB, ada 329 warga yang menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengaku prihatin dengan banjir yang melanda Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaSolusi Ganjar itu mendapat respons positif nelayan.
Baca SelengkapnyaSafari politik Kampanye Pilpres 2024 hari ke-43 dimanfaatkan Calon Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo untuk berdialog dengan nelayan di Cilacap.
Baca SelengkapnyaSaking macetnya, terkadang Satlantas Polresta Pati juga membagikan nasi bungkus gratis bagi pengguna jalan yang terjebak.
Baca SelengkapnyaDi Merauke, Ganjar menyinggung peran desa yang merupakan kekuatan besar.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaBanjir rob telah berdampak pada 23 desa, 157 fasilitas umum, 6.088 hektare lahan pertanian, dan 44.884 jiwa.
Baca SelengkapnyaWalau di tengah genangan air dan guyuran hujan, mereka tetap hadir ke TPS untuk mencoblos
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tetap realistis untuk posisinya di Jawa Barat dengan menargetkan 40 persen suara.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca Selengkapnya