Tinjau SDN Pondok Cina 1, Giring: Pemkot Depok Sediakan Dulu Gedung Sekolah
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha mendatangi siswa di SDN Pondok Cina 1. Kedatangannya disambut meriah para siswa usai mereka menjalankan ujian sekolah.
Diketahui bahwa hari ini hari terakhir siswa diizinkan untuk belajar di sekolah tersebut. Melihat kondisi yang ada, Giring mengaku prihatin hingga membuatnya sesak.
“Saya mendengar kabar dari orang tua murid para siswa SDN Pondok Cina 1 diminta pindah ke sekolah yang kapasitasnya sudah penuh, akhirnya mereka harus belajar di ruangan yang sempit bahkan ada yang harus belajar di lapangan sekolah, mendengar kabar ini saya sebagai seorang orang tua sesak dada saya, pilu, saya sangat prihatin,” katanya, Jumat (9/12).
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang terjadi pada madrasah? Pengadilan India mengeluarkan larangan efektif terhadap sekolah-sekolah madrasah agama Islam di Negara Bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu negara bagian dengan populasi terpadat di India.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Dimana sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Apa yang menjadi masalah utama pendidikan? 'Lembaga pendidikan kita sedemikian rupa berada di bawah struktur politik yang menggerogoti kualitas,' katanya.
-
Apa dampaknya jika anak dipaksa sekolah sebelum siap? Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
Dia menyebut polemik yang terjadi di sekolah tersebut sebagai tragedi pendidikan. Karena anak-anak dipaksa pindah ke sekolah lain dengan sarana dan prasarana yang dianggap kurang memadai.
“Memaksa kehendak tanpa pertimbangan rasional hanya mencerminkan birokrasi yang tidak kompeten dan leadership yang payah,” tegasnya.
Setelah mendengar aspirasi dari wali murid dan relawan, Giring mengimbau agar siswa diberikan gedung sekolah yang mumpuni. Menurutnya, siswa berhak memperoleh tempat belajar yang aman dan nyaman, jangan sampai mereka dipaksa belajar ke tempat yang sangat tidak layak.
“Pemkot Depok silahkan menyediakan dulu gedung sekolah pengganti yang representatif sebelum menggusur SDN Pondok Cina 1,” ujarnya.
Giring menuturkan, dibutuhkan kearifan dan kebijaksanaan untuk mencari solusi atas persoalan SDN Pondok Cina 1. Memaksakan kehendak tanpa pertimbangan rasional, sambung dia hanya mencerminkan birokrasi yang tidak kompeten dan kepemimpinan yang payah.
“Ayo kita merawat dan berjuang untuk meraih mimpi anak-anak kita,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, besok adalah kesempatan terakhir siswa SDN Pondok Cina 1 bersekolah disana. Karena pada Senin (12/12) siswa akan direlokasi ke sekolah lain yaitu SDN Pondok Cina 3 dan 5.
“Kesepakatannya bahwa mereka tetap bisa ujian, karena permintaan mereka seperti itu. Kesepakatan dulu tuh di lantai 5. Nah, oke ujian kita kasih sampai hari Jumat (9/12),” katanya.
Kemudian pada Senin (12/12) kata Idris akan ditawarkan pada siswa apakah bersedia pindah ke SDN Pondok Cina 3 dan 5 atau tidak. Namun jika mereka tidak mau pindah maka bisa ke sekolah lain.
“Kita akan fasilitasi. Yuk daftar di sekolah ini yang bisa mengakomodir keinginan mereka bisa sekolah pagi hari,” ujarnya.
Pihaknya akan memfasilitasi siswa yang tidak bersedia pindah ke dua sekolah yang sudah ditentukan. Pemkot Depok akan membantu mendaftarkan siswa ke sekolah yang dimau.
“Kita yang lakukan nanti, kita yang daftarkan,” tegasnya.
Idris menegaskan bahwa pada 12 Desember tetap akan dilakukan eksekusi relokasi. Hal itu kata dia sesuai kesepakatan Forkopimda dan dengan orang tua.
“Tetap 12 tetap dieksekusi. Ini sudah kesepakatan Forkopimda, kesepakatan dengan mereka (orang tua) dan sebagainya,” pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua murid SDN Pocin 1 merasa kecewa dengan putusan PTUN Bandung yang menolak gugatan mereka.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaTahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaWarga sebelumnya menggelar aksi solidaritas karena banyak siswa dari keluarga miskin tidak diterima SMA Negeri 4 Depok.
Baca Selengkapnya