Tips Olah Raga Lari dan Bersepeda di Ruang Publik ala Dokter Reisa
Merdeka.com - Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, seiring penerapan adaptasi kebiasaan baru atau new normal, olah raga bersama dan beberapa sarana umum pendukungnya sudah mulai dibuka.
"Silakan saja berolah raga di tempat umum," kata dokter Reisa saat konferensi pers, Minggu (28/6).
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dia membagikan tips olah raga di ruang publik. Pertama, berolah raga sebaiknya tanpa berpindah tempat atau olahraga dilakukan dengan posisi sejajar dan berjarak 2 meter dengan orang lain. Olah raga jalan kaki, usahakan berjarak 5 meter dengan orang lain.
-
Bagaimana memulai olahraga setelah Lebaran? Sejumlah cara bisa kamu terapkan untuk kembali berolahraga setelah lebaran. Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut cara untuk memulai lagi olahraga setelah lebaran.
-
Kenapa harus mulai olahraga lagi setelah Lebaran? Mulai kembali berolahraga setelah liburan Lebaran bisa menjadi tantangan. Terutama ketika pada saat puasa Ramadan serta lebaran kamu berhenti atau mengurangi porsi olahraga yang dilakukan.
-
Siapa yang bisa diajak olahraga bareng? Jangan lupa juga untuk melibatkan seluruh keluarga, sehingga olahraga di rumah menjadi momen berharga bersama.
-
Bagaimana cara memulai olahraga setelah serangan jantung? Mulailah dengan perlahan-lahan dan terus tingkatkan intensitasnya seiring waktu. Atur Jadwal dengan Dokter Jadwal kapan Anda bisa mulai berolahraga kembali akan ditentukan oleh dokter Anda.
-
Bagaimana anak kos bisa berolahraga? Olahraga bukanlah aktivitas yang harus dilakukan di tempat mahal. Anak kos dapat menjaga kesehatan dengan berolahraga secara sederhana, seperti berjalan kaki atau jogging di sekitar area kos.
-
Dimana bisa olahraga saat bekerja? Anda bisa melakukan olahraga ringan seperti yoga, berjalan-jalan keliling kantor, atau peregangan saat istirahat makan siang.
"Sedangkan yang berlari sebaiknya berjarak kurang lebih 10 meter dengan orang di depannya," jelas Dokter Reisa.
Dia pun juga menyampaikan ada pengaturan jarak bagi yang bersepeda. Olah raga bersepeda tengah menjadi favorit warga di tengah pandemi.
"Untuk yang bersepeda jaga jarak kurang lebih 20 meter di depannya," ungkap Dokter Reisa.
Terakhir dia berpesan agar setelah berolah raga masyarakat hendaknya selalu membersihkan diri.
"Mandi, ganti pakaian, bersihkan seluruh alat olahraga dan barang bawaan kita. Seperti handphone, kaca mata, tas dan barang lainnya dengan cairan disinfektan," ucapnya.
Olah Raga di Rumah
Dokter Reisa menyarankan orang-orang dengan risiko tinggi tertular Covid-19 agar berolahraga di rumah saja tanpa harus ke tempat pusat kebugaran yang memungkinkan bertemu dengan banyak orang.
"Olahraga risiko tinggi tertular Covid-19 yaitu olahraga di tempat umum secara berkelompok dan menggunakan alat secara gantian. Bagi orang yang punya penyakit diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan ginjal, autoimun, sedang hamil hindari olahraga tipe ini," kata Reisa.
Olahraga yang berisiko rendah tertular COVID-19 adalah olahraga di rumah secara sendiri atau dengan anggota keluarga dan menggunakan alat olahraga sendiri. "Utamakan olahraga jenis ini," kata Reisa.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini 3 Waktu Paling Terbaik untuk Berolahraga saat Puasa Berikut Keuntungannya
Baca SelengkapnyaOlahraga secara teratur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jantung dan dapat mencegah penyumbatan pada pembuluh darah.
Baca SelengkapnyaBagi penderita diabetes, sejumlah cara ini bisa membantu untuk memulai dan menikmati olahraga.
Baca SelengkapnyaDokter mengatakan, terdapat tiga jenis rutinitas aktivitas fisik untuk mencegah risiko terjadinya stroke.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaMulai berolahraga kembali setelah lebaran membutuhkan penyesuaian untuk mudah dilakukan kembali.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Terserang ISPA di Musim Pancaroba, Lakukan Hal Ini
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejumlah olahraga bisa efektif dilakukan di bulan Ramadan tanpa harus mengganggu kekhusyukkan ibadah kita.
Baca SelengkapnyaBagi penderita asma, sejumlah hal bisa dilakukan agar tetap aktif secara fisik untuk berolahraga walau dengan kondisi yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaPada saat berpuasa, olahraga bisa tetap dilakukan dengan aman untuk menjaga kebugaran tubuh kita.
Baca SelengkapnyaMerespons hal yang sedang ramai tersebut, PT MRT Jakarta buka suara.
Baca Selengkapnya