Tipu 3 honorer yang ingin jadi PNS, guru di Barsel dipenjara
Merdeka.com - Seorang guru di kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah harus mendekam di penjara setelah menipu tiga orang pegawai honorer dengan menjanjikan menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di kantor kementerian agama daerah setempat.
"Tersangka berinisial SRT (52) itu penduduk Jalan Sepakat 2 RT 02, Buntok dan dia ditahan lantaran menipu tiga honorer yang masing-masing mengalami kerugian Rp 25 juta," kata Kapolres Barsel AKBP Sukron SIK melalui kasat Reskrim, AKP Ahmad Budi Martono, SIK, di Buntok, Selasa (5/1).
Budi Martono menjelaskan, modus operandi yang dilakukan tersangka untuk dapat memikat para korbannya dengan cara menjanjikan dapat masuk menjadi PNS di Kementrian Agama (Kemenag) daerah tersebut.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa saja yang menjadi korban penipuan give away? Waktu itu kakak beradik tersebut anak kuliahan, nah si kakaknya ini dapat hadiah give away dari luar negeri dengan mata uang dollar. Mereka diminta transfer Rp5 juta untuk mempercepat proses pencairan uangnya,' kata dia
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
"Tersangka menjanjikan para korban dapat masuk menjadi PNS karena suaminya bekerja di bagian pendidikan dan kesehatan Kemenag Barsel," ucap Ahmad Budi Martono.
Dikutip dari antara, dua korban honorer yang merasa ditipu oleh tersangka ini tidak memiliki alat bukti atau kuitansi pembayaran kepada tersangka karena saling percaya. Namun, satu korban lainnya mengaku telah menyerahkan Surat Keterangan Tanah (SKT) kepada tersangka, dan ini menjadi salah satu bukti dalam kasus penipuan.
Selain ketiga orang tersebut, lanjut Budi Martono, ada sebelas orang lainnya lagi yang membuat pernyataan di Kemenag Barsel bahwa telah ditipu oleh tersangka namun belum melaporkannya ke pihak berwajib.
"Untuk pengembangan lebih lanjut, kita telah melakukan penahanan terhadap tersangka dan penahanan itu dilakukan karena tersangka tidak kooperatif serta tidak bersedia mengembalikan uang kepada korbannya," ujar Budi Martono.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaUntuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.
Baca SelengkapnyaKetiganya dianggap melanggar perjanjian kerja (PK) dengan Dinas Pendidikan Kota Depok.
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaSeorang guru pria, SF (45), mengalami banyak luka di tubuhnya. Dia dikeroyok oleh dua remaja tak lain murdinya sendiri.
Baca SelengkapnyaIa mengaku dijanjikan uang sebanyak Rp20 juta sebagai imbalan telah mengerjakan tes CPNS.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.
Baca SelengkapnyaNasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.
Baca SelengkapnyaSejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca Selengkapnya