Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tipu bisa katrol IPK hingga puluhan juta, ini pengakuan Yuli

Tipu bisa katrol IPK hingga puluhan juta, ini pengakuan Yuli ilustrasi penipuan. shutterstock/ pefostudio5

Merdeka.com - Berkedok mempunyai banyak jaringan dan koneksi di sejumlah perguruan tinggi di Kota Semarang, Jawa Tengah, Yuli Henda Puspita Ratna (30) nekat menipu mahasiswa. Modus yang dilakukan, yakni bisa menaikkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam transkrip nilai.

Sejak beraksi pada 2011, warga asal Kauman RT 05 RW 03, Wiradesa, Pekalongan itu telah berhasil menipu sedikitnya 50 mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Semarang.

"Totalnya (korban) sudah ada 50 mahasiswa. Kalau untungnya ratusan juta, belum ada Rp 1 M," ungkap Yuli usai berhasil dimanakan polisi di Mapolrestabes Semarang, Jl. Dr Soetomo Kota Semarang, Jawa Tengah Kamis (13/02).

Pria bertindik di telinga kiri dan beridentitas palsu dengan nama Frenky Susanto itu, mengaku awal kiprahnya dimulai saat dia mendapat curhat seorang teman yang mengalami nilai buruk.

"Awalnya 2011, ada teman minta tolong kuliahnya tidak beres. Namanya Rian, mahasiswa Udinus jurusan Teknik Informatika (TI). Saat itulah saya punya ide. Saya dikasih Rp 10 juta," akunya.

Setelah itu, Rian mencari teman-teman senasib yang akhirnya dihubungkan kepada Yuli. Puluhan mahasiswa yang menjadi korbannya merupakan mahasiswa semester akhir atau menjelang kelulusan.

"Dari Rian itu, akhirnya merembet. Rian juga saya kasih fee. Ada dari Udinus, Undip, USM, Unimus. Kalau jurusannya ada TI, Hukum, Kedokteran. Tapi saya tidak hapal semuanya," jelasnya.

Lulusan 2006 Sastra Inggris Udinus itu memaparkan, untuk menaikkan nilai IPK tersebut, para korban dimintai uang antara Rp 10 juta hingga Rp 30 juta. Berdalih mempunyai link di sejumlah perguruan tinggi, Yuli hanya menggunakan print out kertas biasa untuk meyakinkan korbannya.

"Harganya beda-beda, ada yang kasih Rp 10 juta, Rp 15 juta, Rp 20 juta. Pernah sekali ada yang kasih Rp 30 juta," jelas Yuli yang di Semarang tinggal di daerah Klipang, Tembalang ini.

Kejahatan tersebut terbongkar pada Agustus 2012, saat sejumlah mahasiswa tak mendapati nilai IPK-nya naik usai diwisuda.

"Saat itu saya lari. Semua berkas saya jual. Setelah itu main lagi dua bulan kemarin (Desember 2013)," tandasnya.

Selama dua bulan terakhir, tersangka mengaku telah menggaet 4 mahasiswa. Namun apes. Pada Kamis (13/02) sekira pukul 10.30, ia kepergok salah satu korbannya.

"Saya lari, diteriaki rampok. Saya ditangkap polisi lalu lintas di pintu masuk Tol Gayamsari," ujarnya santai.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono mengatakan, tersangka berhasil ditangkap usai kepergok salah satu korbannya di Bank BCA, Kedungmundu, Tembalang, Kamis (13/02) sekira pukul 11.00.

"Dia kepergok korban yang mengenalnya. Kemudian dikejar dan akhirnya berhasil ditangkap," terangnya.

Djihartono memaparkan, selain didapati sejumlah identitas palsu, dari tangan tersangka juga diamankan sejumlah kuitansi.

"Kami masih kembangkan karena korbannya sudah banyak. Pasal yang dikenakan pasal penipuan, 378 KUHP," jelasnya.

Salah satu korban, Amril Yus Ubaidillah (22) warga Jleper RT 03 RW 05, Mijen, Demak yang merupakan mahasiswa Unimus mengatakan, ia merasa ditipu oleh tersangka pada Agustus 2012. Sejak saat itu, dirinya terus mencari keberadaan tersangka.

"Saya kena Rp 30 juta, untuk kenaikan IPK saya. Akhirnya ketemu. Saya dikasih tahu teman saya, dia melihat pelaku itu," terang seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Semarang tersebut.

Saksi yang memergoki keberadaan tersangka di Bank BCA Kedungmundu, Tembalang adalah seorang wanita bernama Dwi Himmawatul Ulya (22) warga Melati, Norowito nomor 51, Kudus. (22) warga Melati, Norowito nomor 51, Kudus.

"Saya di BCA, ketemu dia (tersangka). Saat itu dia pakai masker dan topi, tapi saya tidak asing. Saat saya tanya uangnya mana, dia malah lari. Lalu saya teriak rampok," papar Dwi yang kemudian menghubungi kekasihnya Amrul.

Saat ini, tersangka masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait aksi penipuannya tersebut untuk dikembangkan kasusnya oleh polisi.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Eks Penyidik KPK: 15 Tersangka Pelaku Pungli di Rutan Jadi Hari Kelam Pemberantasan Korupsi
Eks Penyidik KPK: 15 Tersangka Pelaku Pungli di Rutan Jadi Hari Kelam Pemberantasan Korupsi

Seharusnya para pegawai KPK ini penjaga moral dan integritas antikorupsi bukan malah jadi pelaku korupsi

Baca Selengkapnya
Bacakan Eksepsi, Syahrul Yasin Limpo Tuding Firli Bahuri Maling Teriak Maling
Bacakan Eksepsi, Syahrul Yasin Limpo Tuding Firli Bahuri Maling Teriak Maling

Hal itu diungkapkan tim kuasa hukum SYL saat membacakan nota eksepsi di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (13/3).

Baca Selengkapnya
Tampang 'Ordal' Bank Pelat Merah Berkomplot dengan Calo Ajukan KUR Fiktif hingga Rp1,2 Miliar
Tampang 'Ordal' Bank Pelat Merah Berkomplot dengan Calo Ajukan KUR Fiktif hingga Rp1,2 Miliar

Kepala Kejaksaan Negeri Tangsel, Apsari Dewi menuturkan keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Adik SYL Diperiksa Dicecar Penyidik KPK soal Kepemilikan Aset Kakaknya
Adik SYL Diperiksa Dicecar Penyidik KPK soal Kepemilikan Aset Kakaknya

Tenri yang mengenakan kemeja biru loreng dan berkerudung hanya irit bicara saja.

Baca Selengkapnya
Anggota Polres Sergai Sumut Ditangkap atas Dugaan Tipu Masuk Akpol Rp1,2 M
Anggota Polres Sergai Sumut Ditangkap atas Dugaan Tipu Masuk Akpol Rp1,2 M

Iptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.

Baca Selengkapnya
KPK Tetapkan dan Langsung Tahan Tersangka Baru Kasus Korupsi Jalur Kereta
KPK Tetapkan dan Langsung Tahan Tersangka Baru Kasus Korupsi Jalur Kereta

Tersangka merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Balai teknik Perkeretaapian (BTP) kelas 1 Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
IPW Minta Polisi Telusuri Sumber Uang Rp700 Juta ASN Pemkab Bogor yang Diperas Pegawai KPK Gadungan
IPW Minta Polisi Telusuri Sumber Uang Rp700 Juta ASN Pemkab Bogor yang Diperas Pegawai KPK Gadungan

Polres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.

Baca Selengkapnya
Selebgram Cantik Tiara Calista Lapor Polisi, Ditipu Teman Pria Sampai Kehilangan Ratusan Juta
Selebgram Cantik Tiara Calista Lapor Polisi, Ditipu Teman Pria Sampai Kehilangan Ratusan Juta

Seorang selebgram Tiara Lilith Calista (21) kena tipu teman pria yang baru dikenal.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Penangkapan Pegawai Gadungan, KPK Bakal Dalami Dugaan Korupsi di Pemkab Bogor
Berawal dari Penangkapan Pegawai Gadungan, KPK Bakal Dalami Dugaan Korupsi di Pemkab Bogor

Seorang pegawai Pemkab Bogor yang diperas oleh pegawai KPK gadungan inisial YS.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Tega Ceraikan Suami dan Tidur Bareng Selingkuhan, Ternyata Polisi Gadungan
Wanita Ini Tega Ceraikan Suami dan Tidur Bareng Selingkuhan, Ternyata Polisi Gadungan

Korban K telah mentransfer uang sebesar Rp.3.000.000 yang awalnya diyakinkan pelaku untuk mengurus surat cerai.

Baca Selengkapnya
Ngaku Kenal Dekat Jenderal Mabes Polri, Pria Ini Tipu Korban Rp1,6 Miliar
Ngaku Kenal Dekat Jenderal Mabes Polri, Pria Ini Tipu Korban Rp1,6 Miliar

DY diamankan di rumahnya di Solo, Jawa Tengah. DY dijerat Pasal 378 dan atau 372 KUHP.

Baca Selengkapnya
Diperiksa 7 Jam, Ketua KPK Firli Bahuri Akui Sempat Bertemu Syahrul Yasin Limpo Tahun 2022
Diperiksa 7 Jam, Ketua KPK Firli Bahuri Akui Sempat Bertemu Syahrul Yasin Limpo Tahun 2022

Penyidik telah memeriksa kurang lebih 52 orang sebagai saksi dimana 8 orang dari pegawai KPK.

Baca Selengkapnya