Tipu mahasiswa ratusan juta, dosen di Bali dipolisikan
Merdeka.com - Lima mahasiswa di Balai Pendidikan Pelatihan Perhotelan Pariwisata (BP3P) Nusa Dua, Bali, melaporkan dosennya Pande Luh PSS ke Polda Bali, Senin (22/8). Mereka merasa tertipu untuk kerja di luar negeri setelah bayar ratusan juta.
Ni Luh Sukawati dari Kantor Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum Indonesia (LABHI-BALI), menuturkan kelima mahasiswa ini melaporkan dosennya lantaran belum ada iktikat baik. Sebab, terlapor pernah menjanjikan diberangkatkan kerja di Jerman.
Laporan dengan Nomor; TBL/314/VIII/2016/SPKT Polda Bali dengan tuduhan penipuan tenaga kerja ke luar negeri. Perwakilan dari mahasiswa, I Gede Agus Angga Purnama (21) seusai melapor di Polda Bali mengatakan, pelaku melalui perusahaan agen penyalur PT Papan Dewata membuka kepesertaan program tenaga kerja ke Jerman dan Belanda pada Mei 2015 lalu.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Apa itu Pungutan Wisatawan Asing di Bali? Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourism Levy telah mulai diberlakukan di Bali sejak bulan Februari 2024. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memegang peranan penting sebagai bank penampung dana dari pungutan tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Mereka dijanjikan berangkat pada Agustus 2015 lalu. Pelaku menjanjikan gaji sekitar 2.700 Euro atau setara Rp 40 juta dan juga memberikan visa kerja. Pelaku diduga memanfaatkan statusnya sebagai dosen Bapppepar sehingga para korban mudah percaya dan membayar Rp 63 juta.
“Pembayaran dilakukan secara bertahap dan sembari proses pelunasan diminta untuk menjalani training,” ungkap Sukawati di Mapolda Bali.
Menurut Sukawati, setelah para korban melunasi pembayaran, pelaku ternyata tidak tepat janji. “Terlapor mencoba mengulur-ulur waktu tetapi pada akhirnya batal tanpa alasan jelas,” katanya.
Penipuan dilakukan dosen perempuan itu akhirnya terkuak. Itu setelah adanya surat keterangan pemberitahuan dari konsulat Jerman di Indonesia menyebutkan PT Papan Dewata ternyata perusahaan kontraktor. Padahal sebelumnya diakui terlapor sebagai penyalur tenaga kerja Indonesia ke Eropa.
Sebanyak 36 orang yang dikabarkan menjadi korban penipuan. Namun, baru lima orang mahasiswanya resmi melapor ke Polda Bali. Mereka adalah I Gede Agus Angga Purnama (21), Komang Agus Sunada (27), Ni Putu Sri Antari (22), Kadek Krisna Wijaya (22), dan Desak Putu Agustiani (20).
“Sebenarnya, para korban ingin menempuh cara kekeluargaan untuk pengembalian uang. Tetapi terlapor tidak ada itikad baik. Handphone-nya tidak aktif dan dua kali dicari ke rumahnya selalu tidak ada,” pungkasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas kejadian ini orang tua yang tertipu mengalami kerugian hingga Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaPelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaIa mengaku dijanjikan uang sebanyak Rp20 juta sebagai imbalan telah mengerjakan tes CPNS.
Baca SelengkapnyaSihol Situngkir sebelumnya ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mahasiswa magang ke Jerman.
Baca SelengkapnyaMereka lalu dibebankan biaya pendaftaran sebesar Rp150.000 ke rekening atas nama CV-Gen dan juga membayar sebesar 150 euro untuk pembuatan LOA ke PT SHB.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam berkali-kali karena kesal korban tak menepati janji soal upah oral seks.
Baca SelengkapnyaPolisi membeberkan peran masing-masing para tersangka.
Baca SelengkapnyaUNJ buka-bukaan awal mula 93 mahasiswa UNJ menjadi korban TPPO ke Jerman.
Baca SelengkapnyaSihol Situngkir ternyata mendapat uang Rp48 juta dari hasi mempromosikan program ferienjob magang mahasiswa ke Jerman.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mengikuti dan menyetor uang karena dijanjikan mendapat uang tambahan dari bunga dalam jangka waktu yang tak lama.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaPihak kampus sudah berupaya melakukan mediasi. Terungkap bahwa sebagian uang setoran sudah dikembalikan.
Baca Selengkapnya