Tipu Mahasiswi, Dokter Gadungan Ditangkap di Tempat Hiburan Malam
Merdeka.com - Polisi menangkap M Arief Hidayat (26), warga Jalan Jatayu III, Betro, Sedati, Sidoarjo. Pria ini diringkus di Surabaya setelah menipu seorang mahasiswi asal Kediri dengan modus mengaku sebagai dokter spesialis jantung.
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo AKP I Made Sutanaya mengatakan penipuan bermula saat tersangka berkenalan dengan korban AF di media sosial awal Maret 2022. Dalam perkenalan itu, tersangka mengaku sebagai dokter spesialis jantung yang bertugas di salah satu rumah sakit di Gresik.
Keduanya kemudian bertukar nomor WhatsApp (WA), hingga akhirnya intens berkomunikasi. Setelah mengenal lebih dalam, mereka sepakat untuk bertatap muka. Kemudian tersangka sering berkunjung untuk menemui kedua orang tua korban.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang ditipu oleh pria itu? Hal itu termasuk tunjangan anak sebesar $116,000 (Rp. 1.867.089.600) kepada mantan istrinya, dan $79,000 (Rp. 1.271.552.400) kepada jaringan pemerintah dan perusahaan yang ia akses secara ilegal.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
"Pelaku juga mengatakan dirinya adalah seorang dokter kepada orang tua korban. Pelaku pun meminta izin untuk membawa korban ke Surabaya untuk bekerja," kata Sutanaya, Selasa (10/5).
Keluarga Beri Izin Pelaku Bawa Korban
Keluarga itu percaya omongan pelaku dan memberi izin pelaku membawa korban. Sesampainya di Surabaya, pelaku mengajak korban menginap di Hotel kawasan Diponegoro Surabaya sejak pagi hingga sore.
"Sekitar pukul 18.00 WIB, pelaku meminta korban AF ini untuk mencarikan uang sebesar Rp10 Juta untuk pembayaran praktik," jelas Sutanaya.
Setelah menerima transfer uang itu, pelaku berpamitan kepada korban dengan alasan mau bertemu dengan pasien. Sejak itu dia tidak kembali.
Korban Ajak Pelaku Bertemu Lagi
Setelah menunggu cukup lama, korban mencoba menghubungi pelaku melalui WA dan telepon. Namun, tidak ada jawaban.
"Dari situlah, korban merasa menjadi korban penipuan. Korban pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Wonokromo," kata Sutanaya.
Setelah menerima laporan dari korban, Anggota Unit Reskrim Polsek Wonokromo melakukan penyelidikan Saat dilakukan pengecekan, pelaku dipastikan bukan seorang dokter. "Itu hanya modusnya untuk menipu korban," jelas Sutanaya.
Petugas kemudian meminta korban merayu pelaku untuk bertemu. Pelaku yang tak curiga telah dilaporkan ke polisi meminta korban menemuinya di tempat hiburan malam.
"Setelah kami berkoordinasi dengan korban untuk mengajak pelaku bertemu, pelaku mengajak korban ke tempat hiburan malam. Kami langsung amankan pelaku di parkiran sewaktu pelaku belum masuk tempat hiburan," tegasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan diketahui, pelaku adalah seorang pengangguran dan untuk menyakinkan korban, pelaku kerap melakukan video call sambil mengenakan atribut dokter.
Baca SelengkapnyaSusanto mengklaim mendapatkan upah hingga Rp7,5 juta per bulan, termasuk tunjangan lain dari PT PHC Surabaya.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.
Baca SelengkapnyaSusanto ternyata cukup percaya diri menjadi seorang dokter meski hanya lulusan pendidikan SMA.
Baca SelengkapnyaHeboh pria lulusan SMA menjadi dokter gadungan selama dua tahun di rumah sakit Surabaya.
Baca SelengkapnyaTwedi mengatakan, dokter gadungan itu menggunakan Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) palsu.
Baca SelengkapnyaDokter yang identitasnya dicuri Susanto kini bertugas di Pangalengan.
Baca SelengkapnyaMeski dianggap terbukti berkali-kali menyaru sebagai dokter, Susanto tetap saja meminta keringanan hukuman pada hakim.
Baca SelengkapnyaKadangkala, ia juga akan bertanya pada perawat atau pun teman-temannya yang pernah berkecimpung dalam dunia kesehatan.
Baca SelengkapnyaDokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaAksi dokter gadungan bernama Susanto ini diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca Selengkapnya