Tipu Muslihat Ibu Rumah Tangga di Jember Gelapkan 8 Mobil Rental
Merdeka.com - Halaman Mapolsek Semboro, Jember, Jawa Timur, sempat terlihat layaknya showroom mobil. Sebanyak 14 mobil hasil sitaan kasus penggelapan dipajang di halaman Mapolres.
"Tadi pagi, sudah ada dua mobil yang kita kembalikan ke pemiliknya. Sisanya nanti menunggu proses lebih lanjut," ujar Kapolsek Semboro Iptu Fatchur Rahman kepada merdeka.com, Senin (30/11).
Tujuh pelaku penggelapan mobil milik persewaan adalah ibu berumah tangga berusia paruh baya. Dari ketujuh orang tersebut, baru satu yang berhasil diamankan, yakni Tentrem Dwi Hariyati (43).
-
Dimana mobilnya ditemukan? Armunanto mengatakan, BH berusaha melacak posisi kendaraan miliknya. Kebetulan, mobil terpasang GPS tracker. Alhasil, terdeteksi kendaraan berada di kawasan Banten.
-
Di mana Mobil Si Jampang berkeliling? Layanan Mobil Si Jampang kini beroperasi ke wilayah-wilayah pemukiman yang tersebar di 13 Kecamatan di Kota Tangerang.
-
Apa itu Mobil Si Jampang? Mobil Si Jampang merupakan kendaraan keliling yang menjual berbagai kebutuhan seperti sayur, bahan makanan mentah dan lainnya.
-
Dimana foto-foto posisi mobil ini ditemukan? Berikut ini beberapa foto posisi mobil yang sangat presisi yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber pada Jumat (14/06/2024).
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
-
Kenapa mobil Komeng jadi sorotan? Video tersebut menarik perhatian warganet, terutama mobil abu-abu yang dikendarai Komeng, yang dianggap istimewa dan mahal.
Peristiwa tersebut bermula saat Tentrem pada bulan Maret menyewa mobil Suzuki Ertiga ke Umul, pemilik rental mobil. Dua bulan pertama, Tentrem yang mengaku berbisnis makelar tanah, masih lancar membayar uang sewa, yakni Rp 300 ribu per hari. Namun bulan berikutnya, Tentrem mulai kesulitan membayar.
"Sewa Rp 300 ribu sehari, kalikan 10 hari saja sudah 3 juta. Sebulan dia harus bayar sewa Rp 9 juta hanya dari satu mobil saja. Saya pikir, rekan-rekan kita, termasuk ASN juga akan kesulitan membayar segitu dalam waktu sebulan," ucap Fatchur.
Bukannya mengembalikan mobil sewaan, Tentrem yang kesulitan finansial malah menambah mobil yang ia sewa. Mobil sewaan kedua, ia gadaikan kepada warga lain tanpa sepengetahuan si pemilik mobil. Harus membayar sewa dua buah mobil, Tentrem kian kesulitan. Anehnya, ia kembali menyewa mobil lagi ke pihak yang sama, untuk kembali digadaikan secara diam-diam. "Mobil sewaan yang ketiga ini digadaikan untuk membayar sewa dua mobil sebelumnya," tutur Fatchur.
Ibu paruh baya ini terus mengulangi perbuatannya hingga total menyewa delapan mobil ke Umul. Setelah itu, ia mulai raib tak jelas rimbanya. Kesulitan menghubungi dan menagih Tentrem, Umul kemudian melaporkan masalah ini ke Polsek Semboro.
"Kita terima laporannya pada Bulan Oktober. Setelah kita periksa saksi-saksi, kita intai rumah dari TDDH ini. Ternyata benar, dia tidak ada di rumah, beserta mobil-mobilnya," papar Fatchur.
Polisi kemudian menyusun siasat untuk membekuk Tentrem. Sang pemilik mobil diminta membujuk Tentrem untuk bertemu. Ditawarkanlah sejumlah keringanan agar Tentrem mau bertemu. Sang pemilik mobil juga tak berterus terang jika ia sudah melapor ke polisi.
"Disampaikan, yang penting dibayar berapapun, tidak masalah. Yang penting ada pembayaran. Lalu disepakati bertemu di sebuah rumah makan yang ada di kawasan Mangli, Jember Kota," ucap Fatchur.
Begitu buruannya datang, polisi yang bersembungi langsung membekuk Tentrem. Ibu rumah tangga ini langsung dibawa ke Mapolsek Semboro untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Tidak ada perlawanan dari TDH. Hanya sedikit debat lisan saja, biasalah itu di lapangan. Karena dia tidak paham hukum mungkin, jadi tidak merasa bersalah. Tetapi kita jelaskan, sehingga dia bersedia kita bawa," papar Fatchur.
Tidak saja digadaikan, beberapa mobil sewaan lain, dijual Tentrem kepada seorang penadah. Polisi kemudian ikut membekuk Ashari, pria asal Kecamatan Jenggawah, Jember. "Tersangka AS kita amankan kemarin. Dia berperan sebagai penadah," ucap Fatchur.
Berkembang ke 6 Emak Lain
Kabar tertangkapnya Tentrem pada pertengahan pekan lalu, dengan cepat menyebar di kalangan warga. Beberapa hari kemudian, Polsek Semboro menerima laporan dari Siyanto, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro yang juga memiliki usaha persewaan mobil. Ia melaporkan bahwa enam mobilnya juga disewa dan dibawa lari oleh enam orang yang berbeda. Yang menarik, enam orang yang diduga menggelapkan mobil tersebut, semuanya adalah ibu rumah tangga dengan usia paruh baya.
"Ya benar, ibu rumah tangga semua. Saat ini, mereka semua masih dalam tahap pengejaran, berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang). Meski demikian, sejauh ini, tidak ada indikasi keterkaitan dari tujuh pelaku penggelapan tersebut," papar Fatchur.
Tidak tertutup kemungkinan, jumlah kasus penggelapan mobil ini akan bertambah. "Ya kita terima informasi, juga ada kasus yang sama. Tetapi laporan tidak masuk ke kita. Di wilayah lain," ucap Fatchur.
Polisi memperkirakan, perkiraan kerugian mencapai miliaran rupiah. "Kalau satu mobil, kira-kira harganya Rp100 juta. Dikalikan 14, minimal bisa Rp1,4 Miliar," pungkas Fatchur.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti itu dijejerkan di lapangan parkir Ditreskrimum Polda Metro Jaya
Baca Selengkapnyapasangan suami istri yang berprofesi sebagai satpam di kawasan BSD, Tangerang ditangkap karena terlibat sindikat curanmor
Baca SelengkapnyaPelaku teridentifikasi seorang perempuan mengenakan pakaian serba merah.
Baca SelengkapnyaMerasa kesal akan hal tersebut, pemilik rumah menempelkan surat peringatan di kaca mobil yang tengah terparkir di depan rumahnya.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaTim Jatanras Polda Jawa Tengah menindaklanjuti viralnya Desa Sukolilo, Pati yang disebut sebagai kampung penadah kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menyita satu mobil minta korban yang sebelumnya diduga digelapkan hingga terdeteksi di Pati.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan jejak pelarian sopir fortuner arogan yang mengaku sebagai adik Jenderal TNI.
Baca Selengkapnyabarang bukti mobil Honda Jazz tersebut diduga kuat merupakan hasil curian yang akan dilakukan transaksi jual beli oleh para pelaku di jalan Pagar Alam.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca Selengkapnya