Tipu puluhan korban, Wahyu gelapkan duit hewan kurban hingga Rp 1 M
Merdeka.com - Wahyu Dwi Prasetyo (25), warga Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah harus berurusan dengan aparat Polresta Surakarta. Wahyu diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan kepada puluhan warga yang akan membeli hewan untuk kurban di hari raya Idul Adha.
Polisi mencatat sudah ada 32 korban yang melaporkan Wahyu kepada polisi atas dugaan kasus yang sama. Dari 32 korban tersebut, total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Beruntung petugas Reskrim Polresta Surakarta berhasil meringkus pelaku sebelum kabur lebih jauh.
"Kurang dari 10 jam, tersangka bisa diamankan anggota Satreskrim. Tersangka kami tangkap di depan Pasar Ampel, Boyolali, hari Minggu (3/9) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB," ujar Kapolresta Surakarta, AKBP Ribut Hari Wibowo didampingi Wakapolresta, AKBP Andy Rifai dan Kasatreskrim Kompol Agus Puryadi di Mapolresta, Senin (4/9).
-
Apa modus penipuan menjelang Idul Adha? Para nasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus kejahatan yang berkedok informasi perubahan tarif antar-bank yang diinformasikan melalui pesan WhatsApp pribadi.
-
Bagaimana penjual kambing kurban menarik pembeli? Untuk menarik minat konsumen, sejumlah cara pun dilakukan mulai dari pengiriman ke lokasi pemesan, sampai menggratiskan ongkos kirim dengan minimal pembelian di atas 15 ekor.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana Diwan membeli sapi kurban? Diwan membeli sapi kurban hasil dari menjadi seorang YouTuber dan ini adalah potretnya untuk Hari Raya Idul Adha.
-
Apa itu penipuan pig butchering? Modus penipuan ini sebenarnya berasal Tiongkok yang berasal dari istilah Shaz Hu Pan yang secara harfiahnya artinya penyembelihan babi alias pig butchering dalam bahasa Inggris.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
Ribut mengatakan, penangkapan tersangka berkat adanya laporan warga, pada Minggu (3/9) tengah malam. Pihaknya melalui Satreskrim segera melakukan pengejaran terhadap tersangka hingga tertangkap.
"Jadi tersangka ini menerima pesanan dan uang pembelian sapi kurban, tapi sapi tidak dikirim sesuai pesanan. Alasannya uang yang diterima sebagai pembayaran sapi digunakan untuk membayar kepada peternak yang sebelumnya telah memberikan uang muka," jelasnya.
Sapi-sapi yang telah dibeli tersangka, lanjut Kapolresta, kemudian dijual murah kepada pembeli sehingga semua pesanan tidak bisa terpenuhi. Dan uangnya sebagian dipakai tersangka untuk kepentingan pribadi.
"Barang bukti yang kita amankan di antaranya uang tunai Rp 140 juta, dua unit telepon genggam, nota jual-beli sapi, kartu dan surat keterangan penduduk. Kemudian barang bukti milik saksi Heny Wahyu Kusumawardani berupa uang tunai Rp 77 juta dan buku rekening BCA," ungkap Kapolresta.
Menurut Kapolresta, para korban merupakan peternak hewan kurban, investor dan pembeli yang beralamat di Solo dan sekitarnya. Modus penipuan yang dilakukan Wahyu dengan cara menawarkan sapi maupun kambing kepada pembeli dengan harga murah. Dari uang yang telah dia terima kemudian hanya sebagian yang dibelikan sapi.
"Sebagian besar uang hasil kejahatannya digunakan untuk kepentingan pribadi. Sebagian lagi digunakan untuk membayar sapi kepada peternak, karena terlanjur memberikan DP," katanya.
Pihaknya masih akan terus mengembangkan kasus ini, karena diperkirakan masih banyak korban yang belum melapor. Tersangka dijerat dengan Pasal 372/ 378 dengan hukuman 6 tahun penjara.
Supardi salah satu korban asal Wonogiri mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Dari 12 sapi serta belasan kambing miliknya dijual tanpa bayaran penuh. Ia percaya kepada Wahyu karena sudah mengenal lama dan tak pernah bermasalah.
"Wahyu itu tetangga dari istri saya yang juga berasal dari Pracimantoro Wonogiri. Biasanya juga lancar makanya saya percaya saja, apalagi masih sekampung," keluhnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan seorang pengusaha sapi membelanjakan yang Rp1 miliar untuk membeli 30 ekor sapi.
Baca SelengkapnyaKambing Iduladha di Parongpong, Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaTersangka SM dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman dua tahun penjara
Baca SelengkapnyaPara SPG itu telah dibekali pengetahuan tentang hewan kurban. Harapannya mereka akan mendongkrak penjualan hewan kurban.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang Idul Adha 1445 H, sejumlah pedagang musiman mulai berdatangan dan menjajakan hewan kurban di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 calon pengantin di Palembang menjadi korban penipuan pengusaha wedding organizer (WO).
Baca SelengkapnyaIrfan Hakim sampai datang ke Bantul untuk menemui Adi, pedagang kambing yang menggunakan jasa SPG.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha sapi asal Madura, Hayatun sukses mempunyai rumah mewah dan mobil, ia meraup keuntungan ratusan juta perbulan.
Baca SelengkapnyaSementara ini, Bawor dinobatkan sebagai sapi kurban terberat di Sumatera dengan bobot 1,3 ton.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaDengan diniatkan untuk ibadah dan mendapatkan manfaat sebagian umat muslim pun banyak yang berkurban.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca Selengkapnya