Tipu warga mampu gandakan uang, Jhoni dukun palsu diciduk polisi
Merdeka.com - Satuan Reskrim Polresta Pekanbaru propinsi Riau menangkap Jhoni Setiawan (38), mengaku seorang dukun dengan modus menggandakan uang. Dia ditangkap saat bersembunyi di Kabupaten Lampung Tengah.
Kapolresta Pekanbaru AKBP Tonny Hermawan, mengatakan pelaku ditangkap berdasarkan laporan korban, Rino Agung (36), warga jalan Pembina Kelurahan Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru.
"Penangkapan terhadap pelaku ini berawal dari penyelidikan anggotanya di lapangan. Setelah mengetahui keberadaan pelaku, akhirnya anggota langsung mengejar dan menangkapnya di Lampung," kata Tony, Selasa (7/6).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Apa yang ditawarkan pelaku penipuan Youtube untuk korban? 'Ditawarkan pekerjaan untuk melakukan like video-video di YouTube dengan komisi sebesar Rp31.000.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Apa hadiah yang ditawarkan dalam modus penipuan ini? Beredar informasi terkait pemberian hadiah atau giveaway berupa mobil untuk 10 warga Timor Leste terpilih yang mengatasnamakan artis Indonesia, Baim Wong.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
Dalam melancarkan aksinya sebagai dukun palsu, pelaku menjanjikan kepada korbannya bisa mendatangkan uang miliaran rupiah dengan cara ghoib. Namun, pelaku juga memberikan pelbagai syarat untuk menghasilkan itu.
"Dengan syarat, korbannya harus memberikan uang mahar sejumlah Rp 50 juta. Selanjutnya korban bersedia setelah dibujuk pelaku. Saat itu, korban hanya memberikan uang tunai Rp30 juta," ungkapnya.
Namun beberapa hari setelah uang diberikan, pelaku malah kabur. Tak ayal, korban merasa dirugikan dan melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polresta Pekanbaru.
"Saat ini pelaku sudah kita tahan untuk proses penyidikan lanjutan. Ada seorang pelaku lain yang turut membantunya, inisial Rk. Ini masih kita lakukan pengejaran," pungkas Tony.
Atas perbuatannya, polisi menjerat pelaku dengan pasal 378 KUHPidana, ancaman kurungan di atas lima tahun. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaModus penipuan baru, pelaku tawarkan pekerjaan paruh waktu kepada korban.
Baca Selengkapnya