Tipu Warga Rp350 Juta untuk Jadi PNS, Aiptu Wayan Diciduk Polres Buleleng
Merdeka.com - Polres Buleleng Bali, menangkap seorang anggota polri aktif yaitu Aiptu Wayan Putra Yasa (48), karena kasus penipuan yang menjanjikan korban untuk menjadi PNS.
Wakapolres Buleleng Kompol Loduwyk Tapilaha menerangkan, kasus penipuan ini terjadi pada tahun 2013 silam, di Desa Bungkulan Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Hal itu, berdasarkan laporan pelapor (korban) saudara Ketut Rentika (53) yang melaporkan bahwa telah terjadi adanya dugaan tindak pidana penipuan," kata Kompol Tapilaha, Jumat (27/11).
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Kapan Polda Sumut menangkap pelaku penipuan yang mencatut nama Baim Wong? Selain itu, menurut catatan merdeka.com pada April 2023 Polda Sumut meringkus MK (25) penipu giveaway yang mencatut nama Baim Wong.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
Polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan dan langsung mengamankan pelaku yang merupakan anggota Polri bersama rekannya Made Muliasa (60), seorang wiraswasta yang bekerja sama untuk melakukan penipuan pada korban.
Dari keterangan korban dan saksi serta disesuaikan dengan keterangan pelaku bahwa pada bulan september 2013 sampai dengan tanggal 5 Agustus 2016 terjadi dugaan tindak pidana penipuan yang dilakukan secara bersama-sama dengan cara pelaku membujuk rayu korban dengan mengatakan bisa menjadikan PNS dan meyakinkan korban dengan memperlihatkan Surat Keputusan (SK) yang sudah Lulus PNS.
©2020 Merdeka.com/Istimewa"Sehingga, korban menjadi tertarik dan mau menyerahkan uang sebesar Rp350 juta secara bertahap. Namun, sampai sekarang korban tidak menjadi PNS," ujarnya.
Dalam melakukan aksi penipuan tersebut, pelaku Aiptu Wayan Putra Yasa meminta rekannya Made Muliasa untuk mencarikan calon PNS dan selanjutnya uang tersebut dibagi berdua.
Sementara, untuk barang bukti yang diamankan satu lembar surat perjanjian yang ditandatangani oleh Wayan Putra Yasa sebagai penerima dana dan Putu Aditya Irawan yang menyerahkan uang sebesar Rp50.000.000, tertanggal 22 September 2020, satu lembar surat perjanjian yang ditandatangani oleh Wayan Putra Yasa sebagai penerima dana dan Komang Ayu Latri yang menyerahkan uang sebesar Rp50.000.000, tertanggal 22 September 2020.
Kemudian, satu lembar kwitansi tertanggal 23-9-2013 yang di tandatangani penerima Wayan Putra Yasa uang Sejumlah Rp50.000.000, satu lembar kwitansi tertanggal 24 April 2015 yang di tandatangani penerima Wayan Putra Yasa Uang sejumlah Rp100.000.000, satu lembar Kwitansi tertanggal 24 Agustus 2015 yang di tandatangani penerima Wayan Putra Yasa Uang sejumlah Rp25.000.000, satu lembar kwitansi tertanggal 28 November 2015 yang ditandatangani penerima Wayan Putra Yasa, uang Sejumlah Rp30.000.000, satu lembar kwitansi tertanggal 05 Agustus 2016 yang ditandatangani penerima Wayan Putra Yasa Uang Sejumlah Rp25.000.000,
"Pelaku, melanggar Pasal 378 KUH Pidana Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke 1 KUHP pidana tentang penipuan, dengan pidana penjara paling lama 4 tahun," ujar Kompol Tapilaha.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaSelain diproses secara etik, kepolisian juga memproses Bripda Wahyu secara pidananya.
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaPatsus merupakan prosedur yang dijalankan oleh Provos terhadap polisi yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini setelah mantan camat yang jadi korban penipuannya melapor.
Baca SelengkapnyaKasus ini melibatkan tiga orang, satu eks polisi pecatan dan dua polwan aktif.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, setelah penangkapan HW di Majalengka, SA kemudian menyerahkan diri ke Polsek.
Baca Selengkapnya