Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tiru Italia dan Brasil, Kemenkum HAM wacanakan literasi jadi tambahan remisi napi

Tiru Italia dan Brasil, Kemenkum HAM wacanakan literasi jadi tambahan remisi napi Lapas Kelas IIA Maros. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Wacana tentang literasi dijadikan bahan pertimbangan untuk mendapatkan remisi bagi narapidana kembali disuarakan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Kabupaten Maros, Sulsel. Hal itu terjadi dalam pembukaan temu literasi se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dan diskusi bertema 'gerakan literasi untuk aksi menuju remisi, dari Maros untuk Indonesia' di Lapas kelas II A Maros, Sabtu (24/2).

Sebelumnya, wacana ini telah dikumandangkan saat lauching pustaka jeruji di Lapas ini juga yang kala itu dihadiri Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, Oktober 2016 lalu. Mengenai literasi untuk remisi ini sendiri, telah dipraktekkan di negara Italia dan Brasil. Dan dari dua negara inilah yang ingin ditiru sehingga muncul wacana tersebut.

Menurut Harun Sulianto, Dirjen Pembinaan Narapidana, Latihan Kerja dan Produksi Kemenkum HAM, wacana literasi untuk jadi bahan pertimbangan remisi tambahan misalnya bagi napi yang berhasil membaca 400 halaman buku ini akan digodok bersama.

"Kita akan dalami wacana literasi untuk remisi ini, perlu duduk bersama untuk melihat aspek hukumnya karena hukum itu selain mempertimbangkan aspek keadilan juga adalah aspek kepastian dan kemanfaatannya. Inilah yang akan dilakukan kajian akademik bersama piha Universitas Hasanuddin yang siap mensponsori dan kita akan buat itu. Kalau Italia dan Brazil bisa, kenapa kita tidak," kata Harun Sulianto saat ditemui wartawan usai pembukaan kegiatan literasi yang juga dihadiri Arswendo Atmowiloto, penulis senior sekaligus alumni Rutan Salemba ini.

Lebih jauh die menjelaskan, literasi adalah bagaimana kebiasaan membaca, menulis dan mengekspresikan apa yang telah dibaca itu dengan bicara ataupun ditulis kembali. Dan sesuai yang dikatakan Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional, dengan literasi itu, di samping hebat membaca, hebat menulis juga hebat berkomunikasi dan hebat berproduksi.

Pengalaman saat mengunjungi Lapas di Aceh, kata Harun Sulianto, satu warga binaan di sana ada yang menghabiskan baca buku dalam seminggu tiga buah buku. Oleh duta baca di sana atau fasilitatornya, warga binaan ini diminta untuk mengekpresikan, menceritakan kembali isi buku yang telah dibacanya. Hasilnya, warga binaan tersebut lebih lancar menuturkan dari pada kepala Lapas.

"Ini saya pikir adalah saru gerakan dasar yang perlu kajian bersama supaya dengan banyak remisi, juga akan mengurangi over crowded di Lapas. Di Lapas-lapas kita ini sudah over crowded 145 persen," kata Harun Sulianto sembari menegaskan, pihaknya memberi apresiasi terhadap pihak Universitas Hasanuddin yang bersedia mensponsori lakukan kajian akademik mengenai gerakan literasi untuk remisi ini.

Dia mengatakan, semua suara-suara mengenai wacana literasi untuk remisi ini telah dicatatnya. Dan rencananya, sebelum kembali ke Jakarta, akan bertemu langsung dengan Rektor Universitas Hasanuddin biar bisa segera dieksekusi.

"Sayang kalau pertemuan yang sangat mewah ini untuk ukuran Lapas kalau tidak eksekutorial," tandas Harus Sulianto.

Di kesempatan yang sama, Arswendo Atmowiloto memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang dihelat Lapas kelas IIA Maros yang terus mewacanakan literasi untuk remisi ini.

"Penjara itu seperti usus buntu. Kita tahu dia ada tapi tidak pernah diperhatikan. Masyarakat tidak peduli kecuali sebelum dijebloskan. Dari pada UU MD3 diprotes-protes, mending bikin ini (literasi untuk remisi. Semuanya setuju, mulia, baik dan ada manfaatnya," kata Arswendo Atmowiloto.

Sementara itu, Warsianto, kepala Lapas Kelas IIA Maros di kesempatan yang sama mengatakan, literasi di lingkungan Lapasnya cukup diminati warga binaan utamanya setelah didukung perpustaakan Pustaka Jeruji Lapas kelas IIA Maros yang dilaunching Oktober 2017 lalu. Hasilnya, warga binaan sudah bisa bercocok tanam sayur mayur, jamur dan budidaya ikan tawar.

"Itu semua hasil dari kebiasaan literasi. Literasi ini mempengaruhi proses berpikir mereka, mendorongnya untuk produktif sehingga nantinya bisa mandiri setelah keluar dari Lapas," kata Warsianto.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
HUT ke-79 RI, Kemenkumham Beri Remisi 176.984 Narapidana
HUT ke-79 RI, Kemenkumham Beri Remisi 176.984 Narapidana

Yasonna mengatakan bahwa dirinya sejak awal memimpin Kemenkumham, memiliki keyakinan bahwa setiap warga binaan memiliki hak atas pengurangan hukuman.

Baca Selengkapnya
Menkumham Sahkan Aturan Pengelolaan Royalti Hak Cipta Buku, Siap-Siap Jasa Fotocopi Wajib Bayar
Menkumham Sahkan Aturan Pengelolaan Royalti Hak Cipta Buku, Siap-Siap Jasa Fotocopi Wajib Bayar

pihak yang diwajibkan membayar royalti dalam peraturan yang baru disahkan itu, di antaranya, yakni usaha jasa fotokopi

Baca Selengkapnya
Dorong Peningkatan Literasi, Gedung Perpustakaan Siak Senilai Rp9,2 Miliar Resmi Beroperasi
Dorong Peningkatan Literasi, Gedung Perpustakaan Siak Senilai Rp9,2 Miliar Resmi Beroperasi

Kabupaten Siak di Provinsi Riau akhirnya memiliki perpustakaan umum baru sebagai pengganti fasilitas sebelumnya yang berada di Jalan Raja Kecik.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat

Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Pemkot Madiun Beri Beasiswa Kuliah untuk Narapidana, Ini Syaratnya
Pemkot Madiun Beri Beasiswa Kuliah untuk Narapidana, Ini Syaratnya

Narapidana yang merupakan warga Kota Madiun berkesempatan dapat beasiswa kuliah dari pemkot setempat. Ini syaratnya.

Baca Selengkapnya
32 Narapida di Bali Terima Remisi Khusus di Hari Raya Waisak 2024
32 Narapida di Bali Terima Remisi Khusus di Hari Raya Waisak 2024

Remisi diberikan bervariasi, mulai dari 15 hari hingga 2 bulan.

Baca Selengkapnya
Kutai Timur Punya 40 Perpustakaan yang Tersebar hingga ke Desa
Kutai Timur Punya 40 Perpustakaan yang Tersebar hingga ke Desa

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah membentuk setidaknya 40 perpustakaan sebagai upaya meningkatkan minat baca,

Baca Selengkapnya
Natalius Pigai Ungkap Alasan Prabowo Beri Amnesti ke Ribuan Narapidana
Natalius Pigai Ungkap Alasan Prabowo Beri Amnesti ke Ribuan Narapidana

Narapidana yang akan diberikan amnesti adalah yang ditahan terkait politik, persoalan UU ITE, pengidap penyakit berkepanjangan dan gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kemendikbudristek Ajak Anak-Anak Membaca Buku untuk Mengurangi Bosan Saat Menunggu Bus di Terminal
FOTO: Kemendikbudristek Ajak Anak-Anak Membaca Buku untuk Mengurangi Bosan Saat Menunggu Bus di Terminal

Kemendikbudristek membagikan buku secara cuma-cuma di Teriminal Kalideres, Jakarta.

Baca Selengkapnya
159.557 Narapidana Terima Remisi Lebaran, 977 Langsung Bebas
159.557 Narapidana Terima Remisi Lebaran, 977 Langsung Bebas

Negara menghemat biaya makan narapidana dan anak binaan sebesar Rp81,2 miliar

Baca Selengkapnya
Prabowo Bakal Beri Amnesti ke Narapidana, 44.000 Nama Diusulkan
Prabowo Bakal Beri Amnesti ke Narapidana, 44.000 Nama Diusulkan

Pemerintah akan meminta pertimbangan ke DPR, sebelum menetapkan jumlah dan nama narapidana yang mendapatkan amnesti.

Baca Selengkapnya
1.553 Napi di Bali dapat Remisi Hari Raya Idulfitri, 9 Orang Langsung Bebas
1.553 Napi di Bali dapat Remisi Hari Raya Idulfitri, 9 Orang Langsung Bebas

Remisi yang diterima bervariasi, mulai dari 15 hari, 1 bulan, 1 bulan 15 hari, hingga 2 bulan

Baca Selengkapnya