Tito Karnavian sebut ciri kelompok Santoso bertato dan bekas napi
Merdeka.com - Kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso masih terus diburu tim gabungan Polri-TNI biasa disebut Tinombala. Saat ini, Santoso cs bersembunyi di atas pegunungan Napu, Sulawesi Tengah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengatakan, sudah mendatangi kawasan tersebut dan melihat beberapa gambar Santoso cs yang berciri memakai tato. Tito menilai, tato yang menempel pada Santoso cs telah dilakukan saat direkrut dan merencanakan aksinya dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas).
"Kenapa bertato? Ada yang sudah tertangkap, yang terakhir itu dalam keadaan hidup, dia menyampaikan, sebagian daripada kelompok ini adalah eks-eks napi kasus curanmor, pencurian ringan lain-lain yang direkrut oleh Santoso dan lain-lain, sewaktu di lapas di Palu dan di Poso," ujar Tito saat Rapat Dengar Pendapat di Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (13/4).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Apa prestasi Anak TNI tersebut? Dia baru saja 'memborong' dua medali atas kemenangannya pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram Jakarta Tahun 2024.
-
Siapa anak mantan Kapolri Sutarman? Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
Menurutnya, kelompok Santoso merupakan hasil rekrutan narapidana. Bahkan, kejadian bom Thamrin yang perencanaannya dilakukan di Lapas Nusakambangan.
"Kita paham dari kasus bom Thamrin, ternyata anggota jaringan dapat menyebrang dengan mudah lapas Nusakambangan dengan cover kunjungan keluarga atau kunjungan teman, mereka justru komunikasi, sampaikan informasi, koordinasi, dan bahkan melakukan perencanaan di sana," jelas dia.
Untuk itu, Tito mengusulkan ada lapas khusus teroris dengan pengamanan ekstra ketat. Ada dua opsi yang ditawarkan BNPT soal lapas ini, pertama manajemen dan anggaran sepenuhnya ada di Ditjen Lapas Kemenkum HAM atau anggaran BNPT dan manajem bersama dengan Dirjen Lapas.
"Itu disarankan perlu ada manajemen yang lebih baik, treatment khusus napi terorisme di dalam lapas, atau alternatif lain, membuat maximum security, di mana mereka dibatasi untuk komunikasi terutama napi-napi yang masuk kategori high risk dan kalau mungkin di pulau terpencil yang sulit dikunjungi," ungkapnya.
Pada hari ini, Tito menghadiri rapat dengan Komisi III DPR. Dalam rencananya, Tito memaparkan program prioritas dan anggaran BNPT. Pantauan merdeka.com, rapat perdana ini berlangsung pada pukul 11.00 WIB, dengan dihadiri 6 fraksi dan 19 anggota Komisi bidang hukum dan HAM tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perburuan Toto Kapten tidak mudah karena sangat licin dari kejaran aparat.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 15.47 WIB.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca SelengkapnyaCasis Bintara Korban Begal Terima Kasih ke Kapolri: Saya Ingin Berantas Kejahatan!
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaAda indikasi salah satu dari oknum tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pelaku lainnya
Baca SelengkapnyaSyahduddi melanjutkan bahwa para pelaku juga telah menangkap dan polisi melakukan proses hukum terhadap para pelaku pembegalan itu.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI bernama Sersan Mayor Suprayito jadi korban pengeroyokan.
Baca Selengkapnya