Tito: Siyono itu eks JI, pilih tarung, kalau petugas mati pahala
Merdeka.com - Terduga teroris Siyono tewas akibat kekerasan yang dilakukan anggota Densus 88 saat ditangkap di Klaten. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian mengatakan, Siyono mati karena lebih memilih bertarung dibanding mengikuti aturan hukum yang ada.
"Siyono itu kan kelompok eks JI, sebenarnya kalau mereka mengikuti aturan hukum, dipanggil oleh polisi sebagai tersangka, datang ke penyidik, didampingi pengacara, kan tidak akan ada kontak tembak. Tapi mereka kan enggak mau. Mereka maunya fight. Ya jadinya seperti ini lah," kata Tito di Hotel Borobudur, Jakara Pusat, Selasa (19/4).
Dalam hal ini, Tito mengungkapkan, pihak Siyono memang mengincar membunuh aparat keamanan, karena bagi mereka bisa membunuh petugas adalah pahala, dan jika mereka yang tewas maka mereka masuk ke dalam orang yang mati sahid.
-
Siapa prajurit Kopassus yang gugur di Timor Timur? Masjid ini dinamai Suparlan, salah satu prajurit legendaris korps baret merah. Suparlan gugur saat bertempur di Timor Timur tahun 1983.
-
Apa yang Serka Sudiyono lakukan? Dalam wawancaranya bersama kanal YouTube Musayfa Musa, Serka Sudiyono menangis ketika mengingat anaknya yang pertama. Ia mengatakan anaknya itu sudah mendaftar jadi anggota TNI sebanyak lima kali dan selalu gagal. Tahun 2024 besok adalah kesempatan terakhir anaknya untuk mendaftar TNI.
-
Apa cita-cita Jenderal Surono? Surono meninggalkan pekerjaannya sebagai juru tulis. Dia mendaftar ke Bogor dan diterima sebagai Shodancho atau komandan peleton. Setingkat letnan dalam ketentaraan. Setelah dilantik pada Bulan Desember 1943, Surono ditempatkan di Daidan Cilacap.
-
Siapa yang tewas akibat penganiayaan di Sukolilo? Kapolda tidak ingin perilaku main hakim sendiri seperti tragedi bos rental mobil inisial BH asal Jakarta yang tewas terulang kembali.
-
Bagaimana TNI menghukum desertir? 'Disersi adalah tindak pidana militer. Jika dilakukan di medan pertempuran hukumannya sangat berat. Bila dilakukan di basis lebih dari 30 hari hukumannya dipecat. Itu yang saya masih ingat,' terang Kiki.
-
Kenapa Soebandrio dijatuhi hukuman mati? Soebandrio dianggap subversif dan dijatuhi hukuman mati. Pengadilan militer itu juga mencabut seluruh tanda jasanya.Soebandrio membantah semua tudingan, termasuk terlibat Gerakan 30 September.
"Mereka bersenjata dan memiliki kemampuan militer, ditambah doktrin mereka ya mencari mati sahid melalui kontak senjata, konflik dengan petugas. Kalau petugas yang mati, bagi mereka pahala," ungkapnya.
Sementara itu, Tito mengungkapkan, kasus Siyono kini sudah ditangani pihak Propam Mabes Polri.
"Kita punya press release dari Komnas HAM, sudah ada. Dibilang ada luka kekerasan benda tumpul. Pemeriksaan sementara dari Mabes, adanya perlawanan dan penyerangan terhadap petugas," ujarnya.
"Saya sudah jelaskan di DPR, orang-orang ini terlatih. Militan mereka ini, meskipun badannya kecil. Apalagi kalau mengharapkan semua tertangkap hidup-hidup. Sangat sulit menurut saya. Karena apa? Mereka bersenjata dan memiliki kemampuan militer tadi itu," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sigit juga memerintahkan anggotanya tidak takut memberantas judol. Jika takut atau membiarkan, pilihannya adalah mundur.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Komandan Kopassus yang bernyali besar saat Operasi Seroja di Timtim.
Baca SelengkapnyaKunto Arief dikenal sebagai pemimpin prajurit yang bijak dan menyejahterakan anggotanya di medan perang.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca SelengkapnyaBerikut sikap tegas Panglima TNI buat prajurit yang bermain judi online.
Baca SelengkapnyaKapolri memerintahkan anggotanya tidak takut memberantas judol. Jika takut atau membiarkan, pilihannya adalah mundur.
Baca SelengkapnyaDewasa ini kerap terjadi 'kenakalan' yang dilakukan Prajurit TNI. Bahkan, ada yang sampai menghilangkan nyawa hingga berujung bui.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief dibuat terharu mendengar cerita dari ayah mendiang Serda TNI Rizal, tentara AD yang gugur tertembak KKB.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Sigit telah memberikan penghargaan agar merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri lewat jalur khusus.
Baca SelengkapnyaDalam pikiran pemuda sederhana ini, menjadi prajurit TNI adalah cara gratis mengubah nasib.
Baca SelengkapnyaAksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca Selengkapnya