TKI Asal Kepulauan Meranti Tewas Jatuh dari Lantai 33 Apartemen di Malaysia
Merdeka.com - Jenazah seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tewas di Malaysia tiba di Pelabuhan Tanjung Harapan Jalan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti Riau, Rabu (7/8). Diduga, TKI bernama Mulyani Serfia (19) mengalami kecelakaan kerja di Johor Bahru, Malaysia.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, korban merupakan warga asal Jalan Dorak RT 002/001 Desa Banglas Kecamatan Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti Dengan nomor paspor : C 2121536.
"Korban yang bekerja sebagai Cleaning Service di salah satu apartemen yang sedang dibangun bernama apartemen Forest Ciry Gelang Patah, di Johor Bahru Malaysia," ujar Sunarto kepada merdeka.com.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Sunarto menyebutkan, peristiwa jatuhnya korban terjadi pada Kamis, 1 Agustus 2019 sekitar pukul 10.30 AM waktu Malaysia. Korban terjatuh dari lantai 33 Apartemen tersebut.
Menurut keterangan dari Desy selaku rekan kerja korban yang sama-sama berasal dari Kepulauan Meranti mengatakan, sebelum mengalami kecelakaan kerja, korban sedang membersihkan kaca bangunan di lantai 33 Apartemen tersebut.
"Namun pada saat terjadinya kecelakaan kerja tersebut tidak adanya saksi yang melihat secara langsung," kata Sunarto.
Pada Selasa 6 Agustus 2019 jenazah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari Johor Bahru, Malaysia. Kemudian Rabu pukul 09.45 WIB, jenazah diterbangkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim Kota Pekanbaru, Riau. Sekitar pukul 10.30 WIB, jenazah tiba di Pekanbaru.
"Setelah melalui proses administrasi di Bandara tersebut, selanjutnya sekira pukul 11.00 WIB, menggunakan mobil ambulans langsung menuju ke Pelabuhan Buton Kabupaten Siak," ujar dia.
Sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah tiba di Pelabuhan Tanjung Harapan Jalan Tanjung Harapan, Kepulauan Meranti. Kemudian diantar menuju ke rumah duka, di Gang Utama 1 Jalan Kepala Gading, Kep Meranti untuk di solatkan.
"Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB, jenazah dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sri Bajuangsa II Jalan Kuba Kelurahan Selatpanjang Kota Kecamatan Tebing Tinggi," pungkas Sunarto.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih selidiki penyebab tewasnya pegawai imigrasi Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaRekonstruksi dilaksanakan dengan 40 adegan di Halaman Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pada Rabu (6/3).
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menemukan fakta baru kasus petugas imigrasi jatuh dari apartemen di kawasan Parung Jaya.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, empat tersangka itu berinisial J, K, H, dan L.
Baca Selengkapnya"Sempat keluar bersama-sama kemudian pada pukul 02.00 WIB kurang lebih kembali ke apartemen,"
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berinisial TFF atau TS yang merupakan petugas Imigrasi. Kejadian itu terjadi pada Jumat (27/10) pukul 03.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan polisi menunjukan keduanya sudah setahun saling kenal.
Baca SelengkapnyaKorban yang nekat mengakhiri hidupnya itu berusia 30 tahun.
Baca SelengkapnyaHengki menceritakan, awalnya dia mendengar suara pecahan kaca.
Baca SelengkapnyaKorban diduga melompat dari Peron 1 Stasiun Sudirman saat KRL melintas dari arah Tanah Abang,
Baca SelengkapnyaKepolisian mencium indikasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan pemalsuan dokumen terkait kasus ART lompat dari rumah majikan tersebut.
Baca SelengkapnyaDiketahui pelaku dengan korban sudah saling kenal baik sejak tahun 2022. Selama di sana, DJK dalam kondisi tidak dapat mengontrol dirinya.
Baca Selengkapnya