TKI asal NTT disiksa majikannya di Malaysia hingga luka parah
Merdeka.com - Meriance Kabu (32), tenaga kerja wanita asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penyiksaan berat oleh majikan di Malaysia. Akibat penyiksaan itu, korban harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Akibat siksaan majikannya itu menyebabkan bagian wajahnya tampak lebam bekas pukulan, daun telinga kirinya agak rusak sehingga tidak bisa kembali normal lagi. Begitu pula dengan bagian bibir bagian atas sebelah kanan robek akibat dipukuli oleh majikannya.
Atas kecederaannya itu terutama untuk kerusakan pada bibir bagian atas sebelah kirinya itu telah dioperasi, sedangkan untuk bagian kuping dan lainnya terus dalam perawatan serius. Sementara itu, Meriance berhasil diselamatkan dari rumah majikan oleh pihak kepolisian setelah mendapatkan laporan dari tetangga dekat rumah majikannya.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Mengapa luka di wajah mengganggu? Luka pada wajah dapat menjadi masalah yang mengganggu, baik dari sisi penampilan maupun kenyamanan. Berbagai penyebab seperti jerawat, cedera, atau infeksi dapat meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Bagaimana bekas luka kanibalisme terjadi pada tulang? “Sejauh ini, kami dapatkan informasi 1,45 juta tahun lalu, manusia kuno saling memakan satu sama lain,“ ucap Pobiner.
Atas kasus ini, sejumlah media terbitan di Kuala Lumpur, turut melaporkan kejadian tersebut setelah pihak kepolisian Malaysia menyelamatkan korban dari rumah majikannya.
Wakil Ketua Polisi Daerah Ampang, Superintenden Md Nazri Zawawi mengatakan, korban berhasil diselamatkan setelah tetangga majikannya membaca tulisan di secarik kertas yang ditempelkan di pintu luar rumah majikannya yang menyebutkan dirinya minta tolong karena didera majikan.
Setelah mendapatkan laporan dari tetangga majikan itu, polisi langsung bergegas ke alamat tersebut dan tiba di lokasi 45 menit kemudian.
Korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit Ampang untuk mendapatkan perawatan. Hasil pemeriksaan terdapat luka-luka serius di muka, telinga, hidung akibat ditendang dan dipukul.
Terkait kasus ini, pihak kepolisian Malaysia telah menahan pelaku yaitu majikannya serta seorang lagi rekan dari pada pelaku. "Keduanya telah kami tahan dan dilakukan pemeriksaan. Kasus ini mengikuti seksyen 306 Kanun Keseksaan," ungkapnya.
Dubes Menjenguk Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno beserta sejumlah staf KBRI Kuala Lumpur pada Rabu pagi tadi telah menjenguk korban di rumah sakit Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia.
Dubes Herman menyampaikan bahwa kondisi Meriance, kini mulai stabil dan sudah bisa diajak berkomunikasi, namun harus tetap mendapatkan perawatan intensif oleh pihak rumah sakit.
"Meriance sudah mulai stabil dan sudah bisa diajak bicara," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno saat menjenguk korban di rumah sakit Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia, seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/12).
Dalam perjumpaan tersebut, kata Dubes Herman, korban menyampaikan jika sudah sembuh ingin cepat pulang ke Tanah Air dan tidak mau lagi bekerja di Malaysia.
Terkait kasus ini, lanjut Dubes, pihak KBRI Kuala Lumpur memberikan pendampingan hukum untuk korban serta mengupayakan agar hak-hak dari pada yang bersangkutan dapat diperoleh.
Atas kasus ini, Dubes Herman, meminta agar majikan yang melakukan kekerasan itu harus dituntut di muka hukum karena tindakannya itu sudah tidak manusiawi.
"Majikan yang mendera pembantunya ini harus dituntut di muka hukum," ungkapnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaRohmana, seorang pria asal Sumedang menceritakan pengalaman ketika dirinya bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaSebelum matanya dipukul, korban lebih dulu diisengi pelaku yang menyentil telinganya.
Baca SelengkapnyaKondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta pada polisi untuk ‘mempertemukan’ antara pelaku dengan korban.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSunan menambahkan, belum mengetahui pasti penyebab kekerasan yang dialami korban. Dari foto yang diperlihatkan korban padanya, penganiayaan itu luar sadis.
Baca SelengkapnyaSetelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaKondisi korban sudah membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca Selengkapnya