TKI asal NTT kerja di Malaysia surati keluarga minta diselamatkan
Merdeka.com - Penyiksaan terhadap Tenaga Kerja Wanita di Malaysia kembali terjadi. Kali ini menimpa Santi Dorthia Kikhau (17), TKI asal Desa Oe Usapi, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Santi Dorthia Kikhau diduga saat ini tengah mengalami penyiksaan berat oleh majikannya di Petaling Jaya, Jalan BU/6/1 masuk 6/4/Nomor 70, Selangor Malaysia.
Thomas Kikhau, ayah dari Dortia ketika dihubungi merdeka.com, Senin (22/5) mengatakan, anaknya diberangkatkan secara ilegal oleh seseorang yang hingga kini tak dikenal oleh keluarga.
-
Siapa yang menulis surat? Dari siswi baru, Dewi Cahya
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Apa yang terjadi pada Suhanda saat mendapat surat dari keluarga? Dia bertanya pada perwira tersebut.'Let, kalau buat saya nggak ada ya?' tanya Suhanda. Setelah tahu tidak ada surat untuknya, Suhanda menangis. Dia diledek oleh anggota pasukan yang lain. 'Percuma jadi Hayam Karawang kalau tidak dapat surat menangis.'
-
Siapa yang membuat surat pernyataan? Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : Anton SyahputraNISN : 88765463544578Kelas : XI IPS – 3Sekolah : SMA Negeri 1 MedanAlamat : Jl. Amal No. 123, Medan Dengan ini menyatakan mengakui kesalahan yang sudah saya lakukan berupa absen sekolah selama 5 hari berturut – turut tanpa pemberitahuan, terhitung dari tanggal 15 Februari 2020 s/d 19 Februari 2020.
-
Siapa yang menulis surat untuk kakak OSIS MPLS? Aku, [Nama Pengirim] dari kelas [Kelas], menulis surat ini untuk menyampaikan rasa terima kasihku yang sebesar-besarnya kepada Kakak.
-
Kenapa Suratul Padli dan istrinya lapor ke Polda NTB? 'Kami mendampingi korban untuk minta penjelasan, siapa yang mencatut nama korban ini, tetapi sampai sekarang tidak ada tanggapan sehingga korban memilih untuk melaporkan ke Polda NTB,' kata Anton.
"Saya punya anak berangkat ke Kupang pada tanggal 5 Juli 2012, dan katanya menginap di rumah salah satu perekrut yang beralamat di Oebobo. Waktu berangkat juga saya punya anak baru berusia 16 tahun," ungkap Thomas.
Thomas menambahkan, waktu anaknya diajak dan diberangkatkan untuk bekerja di Malaysia, tidak ada dokumen resmi dari Dinas Tenaga Kerja, baik Kabupaten maupun Provinsi yang ditunjukkan oleh para perekrut.
"Padahal selama di Malaysia anak kami disiksa terus oleh majikan. Kami baru tau informasi pada tanggal 18 Mei 2017 kemarin, karena ada teman Santi yang sama-sama kerja disana telpon kasitau istri," ujarnya.
Teman Santi atas nama Melda menelpon ke keluarga bahwa, Santi menulis sebuah surat yang kemudian dilempar keluar melalui jendela rumah majikannya. Dalam surat tersebut ditulis agar Melda cepat menghubungi keluarganya, lantaran disiksa majikan.
"Melda menghubungi istri saya menggunakan nomor ini +60143682267 bahwa, dia (Santi) sedang mengalami penyiksaan berat dan minta untuk cepat menghubungi keluarga atau pemerintah Indonesia untuk menolongnya," kata Thomas.
Thomas berharap, anaknya kini dalam keadaan baik, karena sekarang mereka sementara melaporkan kejadian ini di Polres TTS. Dia meminta kepada perwakilan pemerintah Indonesia di Malaysia untuk segera mencari informasi dan menolong anaknya dari tangan majikan. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca Selengkapnyaperistiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi di Kantor Desa Batukarang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaWarga kadang mendengar suara rintihan dari rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaAksi kekerasan sang suami terekam CCTV saat menyeret sang istri
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca SelengkapnyaKondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga saat ini sedang mengupayakan kepulangan Aas ke Indonesia. Namun upaya itu masih terganjal oleh beberapa persyaratan yang harus dipen
Baca SelengkapnyaDia nekat kabur dari rumah demi menghindari tagihan utang. Di tanah perantauan, sosoknya tinggal di gubuk sederhana.
Baca SelengkapnyaEmosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca Selengkapnya