TKI overstay asal Purwakarta segera dipulangkan

Merdeka.com - TKI asal Purwakarta Yanti binti Taslim (34) dikabarkan sakit di Arab Saudi. Yanti menderita sakit liver disertai pembengkakan pada bagian perut dan kaki. Akibat penyakit yang dideritanya ini, Yanti harus dirawat di Rumah Sakit Rafa Medical Center Jeddah Saudi Arabia.

Namun karena overstay, Yanti mesti lama dirawat tanpa perlindungan dari imigrasi. Kemudian melalui akun Facebook, teman sesama TKI yakni Santi Ayu Ardhani memberitahukan kondisi Yanti kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Menerima laporan tersebut, Dedi langsung berkoordinasi dengan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid untuk segera memulangkan warga Tanjung Garut, Purwakarta tersebut.

Setelah itu, Dedi menerima surat dari Konsulat Jenderal RI di Jeddah Fadhly Ahmad menyatakan Yanti binti Taslim telah memperoleh izin pulang ke Indonesia.

Namun dengan catatan harus membayar biaya pengobatan dan denda keimigrasian. Dedi pun bersedia melunasi biaya pemulangan Yanti yang overstay itu.

"Saya ada terima keluhan, sudah berkoordinasi dan akhirnya TKI itu (Yanti) bisa dipulangkan. Tentu kami harus membayar seluruh biaya pengobatan dan denda keimigrasian. Totalnya Rp 136 juta. Siang tadi saya selesaikan pembayarannya dengan biaya Non APBD," Kata Dedi, di Purwakarta, Jumat (19/8).

Yanti diketahui berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2009 dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk kabupaten lain. Sebab, Kabupaten Purwakarta sejak Tahun 2008 telah menerapkan moratorium pengiriman TKI ke luar negeri.

Dedi berharap ini kasus TKI yang terakhir karena moratorium pengiriman TKI ke luar negeri telah lama diberlakukan di wilayahnya.

"Saya harap ini yang terakhir. Purwakarta sudah lama moratorium, TKI ini juga kan berangkat bukan dari Purwakarta, dia membuat KTP di kabupaten lain terlebih dahulu. Makanya lolos pengawasan kami. Tapi saat ada masalah kan larinya ke kami juga," pungkasnya.