TKP tenggelamnya speedboat di Banyuasin setiap tahun makan korban
Merdeka.com - Perairan Tanjung Sare, Banyuasin, Sumatera Selatan, diketahui memiliki mitos setiap tahun memakan korban. Kecelakaan lalulintas air kerap terjadi di perairan tembusan Sungai Musi itu.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor SAR Palembang Toto Mulyono. Dari keterangan warga setempat, TKP dikenal perairan 'angker' bagi nelayan dan pengemudi kapal. Sebab, sungai itu memiliki bentangan luas dan berbatasan dengan laut lepas.
"Ya, ada mitos di kalangan warga, tiap tahun memakan korban, ada-ada saja yang kecelakaan dan tenggelam," ungkap Toto, Jumat (5/1).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapal apa yang tenggelam di Selayar? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa banyak kapal karam di Karimunjawa? Perairan Karimunjawa juga terkenal karena keangkerannya. Sudah banyak kapal yang karam atau tenggelam tanpa sebab yang jelas.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
Selain itu, kata dia, sungai itu juga dikenal menjadi tempat buaya muara berkumpul. Hal itulah membuat tim gabungan tidak berani menyelam dalam pencarian korban kemarin.
"Banyak buaya, airnya keruh. Jadi kita utamakan keselamatan petugas, tidak menyelami sungai," ujarnya.
Sementara itu, kerabat korban, Ari (40) mengatakan, dirinya hampir setiap minggu melintas perairan Tanjung Sare untuk berdagang ke daerah Musi Banyuasin menggunakan speedboat. Bahkan, empat tahun lalu speedboat yang ditumpanginya kecelakaan persis di lokasi tenggelamnya speedboat 'Awet Muda'.
"Memang hampir tiap tahun ada kecelakaan, tapi kali ini banyak makan korban, yang sudah-sudah paling satu atau dua orang saja meninggal," kata dia.
Menurut dia, para korban adalah kerabat dan rekan sesama pedagang. Dari cerita yang didengarnya, beberapa korban tewas tidak memikirkan lagi harta bendanya saat air mulai masuk ke kapal demi menyelamatkan diri. Namun, korban ditemukan tewas dan barang-barangnya justru ditemukan kembali.
"Ada yang jual emas. Dia bawa uang dan emas di dalam tas, melompat ke sungai, tidak peduli lagi yang penting selamat. Tapi meninggal dan barang-barangnya malah ditemukan masih utuh," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perairan Masalembo meninggalkan misteri yang belum terpecahkan, tapi menyimpan keindahan
Baca SelengkapnyaDia menceritakan penemuan mayat bukan merupakan hal yang baru bagi penjaga Pintu Air Manggarai.
Baca SelengkapnyaJembatan penghubung di Perairan Sungai Lalan di Desa Sukajadi, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, ambruk usai dihantam tongkang batubara.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaDi balik eksotisnya Sungai Musi dan Jembatan Ampera, terdapat mitos bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaPuluhan lahan pertanian transmigrasi di Kalimantan Utara terendam banjir akibat pasang air laut.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca Selengkapnya