TKW asal Malang tewas di China diduga korban penjualan manusia
Merdeka.com - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Malang yang meninggal di China, Eka Suryani (23), diindikasikan sebagai korban human trafficking atau penjualan manusia. Sesuai dokumen, seharusnya bekerja di Hongkong, tetapi oleh majikannya ternyata dipekerjakan di China.
"Ada indikasi terjadinya trafficking, sudah kita laporkan ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), BNP2TKI, kita tembuskan ke beberapa lembaga terkait," kata Teguh Prasetyo, tim pengacara Eka Suryani, Kamis (25/2).
Eka ditemukan tewas di kamar mandi tanpa busana sambil memegangi shower di Xiamen, Fujian, China. Penyebab kematiannya menyisakan banyak pertanyaan. Apalagi korban dikabarkan kerap menerima tindakan kekerasan dari majikannya.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang sering jadi korban KDRT? Mayoritas korban KDRT adalah perempuan, meskipun pria juga bisa menjadi korban.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa korban KDRT? Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami.
"Eka kabur dua kali karena disiksa majikannya. Dia kabur ke agen dan menyatakan minta ganti majikan," katanya.
Anehnya oleh pihak agen justru dikembalikan pada majikan semula. Seharusnya pihak agen memberikan perlindungan setelah mendapat pengaduan, apalagi korban kabur karena mendapat perlakukan kekerasan.
"Pelanggarannya sesuai kontrak kerja harusnya dipekerjakan sesuai alamatnya. Kedua pihak agen tidak memberikan perlindungan saat pengaduan," tegasnya.
Pernyataan kepolisian China yang menyebut Eka tersengat listrik dan kedinginan dirasa terlalu dini dan tidak masuk diakal. Karena itu perlu dilakukan pengusutan dengan menyodorkan berbagai bukti yang sudah dikumpulkan.
Beberapa percakapan melalui WhatsApp dan foto-foto bekas tamparan dari majikan menjadi bukti untuk pengusutan. Nantinya juga akan ditambah hasil autopsi yang akan dilakukan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Yudha Affandi dari Jaringan Buruh Migran Indonesia, melihat adanya kelalaian dari PJTKI sehingga terjadi perbedaan kontrak dengan penempatan. Karena itu sepatutnya PJTKI dalam hal ini PT Surabaya Yudha Citra Perdana untuk bertanggung jawab.
"Itu kelalaian PJTKI, Eka dibawa secara ilegal dari Hongkong ke China," kata Yudha.
Jenazah Eka dijadwalkan akan tiba di Malang, Jumat (26/2) dan langsung menjalani autopsi di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Jenazah merupakan warga Desa Mulyosari, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang itu dikirimkan ke Indonesia dari Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou, China. Pemberangkatan dilakukan pada 25 Februari 2016 dengan menggunakan penerbangan Garuda Indonesia GA-889 landing di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Jenazah dari Jakarta akan diterbangkan ke Juanda, Sidoarjo dengan pesawat Garuda Indonesia dengan penerbangan GA-889 dan dijadwalkan tiba Jumat pukul 07.04 WIB. Jenazah dikirimkan setelah otoritas penegak hukum di China menerima surat penolakan autopsi dari keluarga.
Sebelumnya, keluarga Eka, melalui suaminya Indra Teguh Wiyono mencabut persetujuan autopsi yang pernah ditandatangani pada 30 Januari 2016. Keluarga meminta agar autopsi jenazah Eka dilakukan di Indonesia.
Keluarga tidak berkenan jika organ tubuh Eka sebagian harus ditinggalkan di China untuk kepentingan penyidikan. Autopsi diminta dilakukan di Indonesia.
Ali Syafaat, Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang mengungkapkan, bahwa hasil autopsi di mana pun berlaku, termasuk di China nantinya. Karena kedokteran adalah sebuah profesi yang memiliki prosedur sama dalam penanganan autopsi.
"Autopsi Munir dilakukan di Belanda, namun bisa diberlakukan di Indonesia," tegasnya mencontohkan. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaSetelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaPolisi Bandara Soekarno-Hatta, membongkar modus baru perdagangan orang ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaART berinisial CC (16), korban perdagangan orang yang melompat dari lantai 3 rumah majikannya di Cimone, Tangerang, akhirnya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat minta dipulangkan ke Indonesia, pihak penyalur minta tebusan Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.
Baca SelengkapnyaJasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius menangani kejahatan perdagangan orang karena kasus TPPO sudah seringkali berulang.
Baca SelengkapnyaYuvinus diketahui berperan sebagai perekrut, yang telah mengirim puluhan pekerja ilegal ke Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mendapat kabar duka dari saudara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca Selengkapnya