TNI AD ancam serang penyusup di perbatasan pakai roket
Merdeka.com - TNI Angkatan Darat tak main-main untuk menghalau penyusup yang masuk ke perbatasan Indonesia. TNI AD sudah menyiapkan teknologi pendukung dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Memanfaatkan teknologi penerbangan, roket, satelit, antariksa untuk mendukung program pertahanan negara," ujar Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman usai acara penandatanganan nota kesepahaman di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
Budiman menambahkan, TNI memiliki kapal tanpa awak untuk pemetaan dan pemotretan udara wilayah perbatasan. Dia menjelaskan teknologi itu juga bisa untuk mendukung penanggulangan bencana.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Di mana operasi TNI AL berlangsung? Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada III TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Siaga Tempur Laut di perairan Papua dan Maluku yang melibatkan sejumlah kapal perang dan pasukan dari Korps Marinir serta Komando Pasukan Katak (Kopaska).
-
Siapa pendiri TNI AU? Marsekal Suryadi Suryadarma adalah pendiri TNI AU. Dia membangun kekuatan udara hampir dari nol.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
"Bisa juga penanggulangan teroris dan bencana," katanya.
Mengenai anggaran yang digunakan, lanjut Budiman, TNI AD akan memakai APBN. Menurutnya, anggaran pengembangan dan penelitian dalam APBN untuk tahun 2014 sudah ditingkatkan.
"Sudah waktunya riset menjadi perhatian. Kira-kira akan memakan biaya Rp 56 miliar," katanya.
Sementara itu, Kepala Lapan, Bambang Setiawan Tedjasukmana mengatakan berjanji akan mengembangkan teknologi untuk mendukung kebutuhan TNI AD. "Dengan TNI AL sudah nanti ke depan dengan TNI AU," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI melakukan terobosan untuk menghadapi ancaman perang di masa depan. Salah satunya melibatkan unsur siber dan drone
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaAgus menjelaskan TNI menggandeng sejumlah industri pertahanan di dalam negeri dalam satuan drone.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas mengenai ancaman dan kebutuhan prajurit TNI untuk menjaga perbatasan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaMeski dibantu drone, Panglima TNI memastikan ada pendekatan soft power menangani kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaPrajurit menembak menggunakan meriam hingga rudal hingga pesawat hancur berkeping-keping.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca SelengkapnyaBerikut potret Komandan terjun langsung saat patroli pasukan TNI AU amankan aset tanah negara.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca Selengkapnya