TNI AD minta maaf prajuritnya pukul pemuda yang hina TNI di medsos
Merdeka.com - Seorang pemuda berinisial AN diduga menghina TNI lewat akun instagram miliknya. Dia menyebut seharusnya TNI dibubarkan saja karena tak ada gunanya.
Kemudian beredar video sejumlah prajurit TNI mendatangi pemuda asal Malang, Jawa Timur itu. Dari rekaman yang beredar, prajurit menjambak rambut pria tersebut dan beberapa kali menampar pipinya.
Saat dikonfirmasi, Kadispenad, Brigjen Alfret Denny Tuejeh, membenarkan gambar yang merekam ulah sejumlah prajurit.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana TNI menghukum desertir? 'Disersi adalah tindak pidana militer. Jika dilakukan di medan pertempuran hukumannya sangat berat. Bila dilakukan di basis lebih dari 30 hari hukumannya dipecat. Itu yang saya masih ingat,' terang Kiki.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
"Kejadian di video itu memang betul dan sudah kita selidiki pelakunya prajurit TNI AD dari salah satu satuan jajaran Kostrad di Jawa timur dan saat ini sedang dalam penyelidikan," katanya lewat pesan singkat yang diterima merdeka.com, Jumat (13/10).
Baik secara pribadi maupun institusi, Alfret menyayangkan tindakan arogan prajurit. Sekalipun pemuda tersebut melakukan kesalahan.
"Seharusnya prosedurnya ya serahkan ke kepolisian setempat untuk memproses kalau memang terjadi pelanggaran hukum. Kita minta maaf atas reaksi prajurit yang tidak terima dan langsung emosi melihat ada oknum yang menghina TNI. Sehingga terjadi tindakan pemukulan. Itu tindakan berlebihan," jelasnya.
Menurut Jenderal bintang satu ini, seharusnya kecintaan prajurit pada satuan tidak ditunjukkan dengan cara-cara kekerasan.
"Tapi kalau masih ada yang mewujudkan kecintaan dan kebanggaan itu dengan cara seperti ini, sekali lagi saya minta maaf. Walaupun sifatnya oknum, tetapi hal ini tetap menjadi perhatian dan atensi TNI AD. Oleh karenanya, tindakan yang tidak semestinya ini tetap kita proses," kata dia.
Sebelumnya, dalam video yang terekam, prajurit tersebut tampak begitu kesal dengan ulah si pemuda. Di salah satu sudut ruangan, pemuda tersebut dicecar atas yang telah dia lakukan, menghina TNI.
"Kamu kira TNI itu pengecut, pengorbanan kami lebih besar dari pada kamu, TNI telah mati-matian bela negara ini," kata prajurit tersebut.
Diperlakukan demikian, pemuda berbaju merah itu menangis sambil jongkok.
"Ampun pak, gak saya ulangi," katanya sambil mengusap air mata.
"Kamu enak sekali ngomong, habis itu minta maaf pada TNI, ooh gak gitu kawan," kata prajurit TNI dengan nada suara meninggi.
Begini perlakuan prajurit yang mengamuk pada pemuda penghina TNI:
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban bullying sambil live di media sosial.
Baca SelengkapnyaDia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaPemukulan dilakukan seorang anggota TNI AL terhadap sopir mobil pikap berakhir damai
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pemalak yang kena semprot oleh TNI karena menghentikan truk di tengah jalan untuk dimintai uang.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKe tujuh korbannya atas nama inisial Prada F, Prada T, Prada A, Prada TP, Prada MS, Prada BS dan Prada AD.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengakui kesalahan usai viral video penganiayaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPerwira TNI berinisial AP yang terlibat penganiayaan anak pejabat Pangkalpinang di Purwokerto, telah dijatuhi sanksi berat.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca Selengkapnya