Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TNI AL Bantah Kelebihan Muatan Jadi Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402

TNI AL Bantah Kelebihan Muatan Jadi Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402 kronologi penemuan KRI Nanggala 402. ©2021 Merdeka.com/youtube.com

Merdeka.com - Asrena KASAL, Laksamana Muda Muhammad Ali membantah pandangan dari sejumlah pengamat yang menilai penyebab tenggelamnya KRI Nanggala 402 karena kelebihan muatan adalah salah. Karena KRI Nanggala sendiri dalam pengoperasiannya telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

"KRI Nanggala ini kelebihan muatan atau kelebihan personel pengawak ini sama sekali tidak benar dan tidak mendasar," katanya saat jumpa pers pada Selasa (27/4).

Hal itu disampaikan untuk meluruskan terkait dugaan dari para pihak yang menyebut penyebab tenggelamnya kapal selam tipe 209 buatan Jerman tersebut akibat kelebihan muatan.

"Jadi berbagai operasi kita lakukan itu kita biasanya membawa 53 personel, bahkan kalau tugas penyusupan kita membawahi plus satu regu pasukan khusus jadi 1 regu itu sekitar 7 orang. Jadi sekitar 57 orang," terangnya.

"Sedangkan sesaat kejadian KRI Nanggala itu hanya 53 orang dan selain itu saat kejadian tenggelam hanya 53 orang dan saat kejadian hanya membawa 3 buah torpedo," tambah Ali.

Padahal, Ali yang pernah mengawaki kapal KRI Nanggala 402 sejak berpangkat Letda sampai dengan Letkol itu pun menerangkan, kapal selam tersebut didesain untuk membawa 8 torpedo sekali berlayar. Yang artinya terkait dugaan kelebihan muatan itu tidaklah relevan, karena pada saat insiden tenggelam, kapal hanya membawa 3 torpedo.

"Kapasitas kapal ini didesain bisa membawa 8 torpedo, jadi orang yang menyampaikan 1 torpedo beratnya bisa 2 ton sangat tidak mendasar dan mungkin belum berpengalaman. Dan ini kita sudah berlayar bertahun-tahun tidak ada masalah," terangnya.

Lebih lanjut terkait kapasitas kapal selam tipe 209 buatan Jerman yang memiliki kapasitas 33 personel, itu ditanggapi Ali bahwa jumlah tersebut hanya berdasarkan kuantitas tempat tidur yang tersedia. Sementara dalam pelaksanaannya, saru tempat tidur bisa dipakai secara bergantian oleh setiap personel, karena sistem shift yang saling bergantian.

"Kelebihan personel itu kalau dari Jerman menyatakan 33 itu mungkin jumlah dari tempat tidurnya memang jumlah tempat tidurnya hanya 33. Tapi kapal selam 209 ini ada berbagai jenis ada yang tonasenya 1200 mungkin hanya 33, tapi tonase 1300 (KRI Nanggala) itu beda lagi, tonase 1400 beda lagi seperti Nagapasa class itu beda lagi (jumlahnya). Jadi jangan dilihat jumlah dari jumlah tempat tidurnya," terangnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat ini pun telah ditemukan dan untuk ke-53 personelnya telah dinyatakan gugur. Hal itu setelah insiden hilang kontak yang terjadi pada Rabu (21/4) lalu.

Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
21 April 2021: Mengenang Tenggelamnya Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala (402)
21 April 2021: Mengenang Tenggelamnya Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala (402)

Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.

Baca Selengkapnya
KSAL Laksamana Muhammad Ali Keluarkan Perintah, Kapal Perang TNI AL Buatan RI Tembak Musuh dengan Senjata Khusus
KSAL Laksamana Muhammad Ali Keluarkan Perintah, Kapal Perang TNI AL Buatan RI Tembak Musuh dengan Senjata Khusus

Laksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.

Baca Selengkapnya
KSAL Sebut Prabowo Akan Beli Kapal Selam Canggih Scorpene Evolved
KSAL Sebut Prabowo Akan Beli Kapal Selam Canggih Scorpene Evolved

Ali menyampaikan Prabowo berencana melakukan kerja sama pengadaan kapal selam dengan Perancis.

Baca Selengkapnya
Bertemu Empat Mata dengan Prabowo, KSAL Bahas Pembelian Alutsista TNI AL
Bertemu Empat Mata dengan Prabowo, KSAL Bahas Pembelian Alutsista TNI AL

pembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)

Baca Selengkapnya
Kapal Tanker Korsel Bawa WNI Tenggelam, Kepala BP2MI Minta Korban Dievakuasi Cepat
Kapal Tanker Korsel Bawa WNI Tenggelam, Kepala BP2MI Minta Korban Dievakuasi Cepat

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.

Baca Selengkapnya
TNI AU Terima 5 Pesawat Baru Buatan Dalam Negeri, Ini Kunggulannya
TNI AU Terima 5 Pesawat Baru Buatan Dalam Negeri, Ini Kunggulannya

Menhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.

Baca Selengkapnya
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi

Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).

Baca Selengkapnya
Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha untuk Satuan KRI Nanggala-402 yang Tenggelam
Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha untuk Satuan KRI Nanggala-402 yang Tenggelam

Pemberian tanda kehormatan ke tunggul KRI Nanggala-402 tersebut dilakukan di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), Sabtu (28/9/2024)

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan 31 Wisatawan Usai Kapalnya Tenggelam di Perairan Takalar Sulsel
Detik-Detik Penyelamatan 31 Wisatawan Usai Kapalnya Tenggelam di Perairan Takalar Sulsel

Arif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat
Kapal Nelayan Asal Rembang Bermuatan 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, Begini Kesaksian Korban Selamat

Seorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan

Baca Selengkapnya
Potret Panglima TNI dan Kasad Pakai Brevet Hiu Kecana, Gagah dan Sangar
Potret Panglima TNI dan Kasad Pakai Brevet Hiu Kecana, Gagah dan Sangar

Potret gagah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak.

Baca Selengkapnya