TNI AL Sebut Pembunuh Babinsa TNI AD di Tambora Seorang Prajurit Marinir
Merdeka.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kasdipen AL) Laksamana Pertama Mohamad Zaenal mengatakan, terduga pelaku pembunuhan terhadap anggota Babinsa TNI AD Pekojan atas nama Serda S prajurit Marinir. Kejadian itu terjadi pada Senin (22/6) dini hari tadi di sebuah Hotel di kawasan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat.
"Terduga pelaku sudah ditangkap. Dan benar, yang bersangkutan adalah prajurit marinir TNI AL," kata Zaenal saat dikonfirmasi merdeka.com, Jakarta, Selasa (23/6).
Kini, kasus tersebut sedang ditangani dan diselidiki oleh Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) atas tewasnya anggota TNI AD yang berpangkat Sersan Dua (Serda) itu.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
"Saat ini sedang dilaksanakan proses penyelidikan di polisi militer," tutupnya.
Sebelumnya, Seorang anggota Babinsa TNI AD Pekojan atas nama inisial S berpangkat Serda dikabarkan tewas akibat dianiaya oleh Orang Tak Kenal (OTK). Kejadian itu sendiri terjadi pada Senin (22/6) dini hari tadi di sebuah Hotel di kawasan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat.
"Meninggal ditusuk. Bukan bukan (ditembak). Sementara bukan. Sementara masih proses penyidikan," kata Dandim 0503/JB Kolonel Kav Valian Wicaksono saat dikonfirmasi, Senin (22/6).
Ia menjelaskan, saat itu korban sedang bertugas melakukan pengamanan di lokasi kejadian. Saat itulah, korban telah ditusuk oleh OTK tersebut.
"Almarhum sedang bertugas melaksanakan Pam Karantina Mandiri Pekerja Migran kita yang baru kembali dari Luar Negeri," jelasnya.
Saat ini, kasus itu sendiri sedang ditangani oleh Polisi Militer atau POM TNI. Hal itu untuk mengetahui penyebab dan siapa pelaku penusukkan tersebut.
"Sementara masih proses lidik Pom TNI," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.
Baca SelengkapnyaKapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaKasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca SelengkapnyaDalam melancarkan aksinya, Serda Adan dibantu seorang warga sipil bernama Muhammad Alvin.
Baca SelengkapnyaKorban sempat berkomunikasi dan mengaku dari POM TNI AD
Baca SelengkapnyaHakim pun memerintahkan oditur militer untuk dapat menghadirkan para saksi-saksi dan barang bukti dipersidangan selanjutnya pada 2 September 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaDalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas kini langsung dilakukan penahanan di Instalasi Tahanan Militer di Puspom TNI AU.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaBelakangan, salah satu temuan jasad oleh pihak kepolisian akhir tahun 2022 silam ramai disorot.
Baca Selengkapnya