TNI AL Tanjung Pinang tangkap kapal bermuatan bawang dan buah ilegal
Merdeka.com - Kapal Motor (KM) Rizky Indah ditangkap anggota TNI Angkatan Laut karena bermuatan bawang merah dan buah-buahan illegal dari Malaysia di perairan Selat Dempo Pulau Galang Batam Kepulauan Riau. Tim yang disebut dengan nama Western Fleet Quick Response (WFQR) dari Pangkalan TNI AL IV Tanjung Pinang itu sudah lama mengincar kapal tersebut.
"Kapal tersebut memang target operasi dari tim WFQR Lantamal IV karena disinyalir telah berulang kali melakukan tindakan illegal berupa penyelundupan barang dari luar negeri," ujar Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S Irawan, Selasa (14/2).
Dikatakannya, KM Rizky Indah GT 21 berbendera Indonesia dinakhodai oleh AR bersama dua orang ABK itu berlayar dari Batam dengan tujuan Dabo Singkep Kabupaten Lingga.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Bagaimana prajurit TNI menangkap biawak tersebut? Saat berada digenggaman tangan sang prajurit, biawak itu nampak brutal dan mencoba untuk melarikan diri.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, KM Risky Indah bermuatan 600 karung (15.000 kg) bawang merah dan 50 karung buah-buahan yang berasal dari luar negeri tanpa dilengkapi dengan dokumen manifest muatan kapal," kata Irawan.
Menurut Irawan, modus yang digunakan oleh para pelaku yaitu bawang merah dan buah-buahan yang berasal dari Malaysia dibawa masuk ke Batam dengan menggunakan lewat kontainer secara ilegal.
Selanjutnya mereka memanfaatkan cuaca buruk yang akhir-akhir ini terjadi di perairan Kepulauan Riau, dan mencoba mencari kelengahan petugas untuk membawa barang selundupan ke berbagai daerah dengan menggunakan kapal dengan tonase yang lebih kecil.
"Akibat yang ditimbulkan dari ulah para penyelundup ini, apabila diakumulasikan negara mengalami kerugian yang signifikan," ucap Irawan.
Jenderal bintang satu ini menduga, para pelaku penyelundupan dengan sengaja berusaha menghindari pajak hanya demi keuntungan segelintir orang dan mengorbankan kepentingan umum.
"Apabila hal ini tidak kita berantas, kegiatan ini akan merusak sendi-sendi perekonomian masyarakat lokal yang tentunya akan berimbas terhadap perekonomian nasional. Kita akan terus memburu para pelaku penyelundup barang illegal dari luar negeri sampai ke akar-akarnya," tegasnya.
Irawan akan membongkar jaringan sindikat penyelundup barang illegal ini, dia mensinyalir para pelaku tidak mungkin bermain sendiri-sendiri. Tim WFQR Lantamal IV telah memiliki data dan informasi berkaitan dengan kegiatan mereka.
"Jalur-jalur titik kerawanan telah dipetakan, sejumlah pelabuhan tikus yang selama ini dijadikan tempat bongkar muat telah kita data," katanya.
Saat ini kapal beserta seluruh ABK dan muatan dibawah pengawalan tim WFQR Lantamal IV dibawa menuju dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV Tanjungpinang untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas penyelundupan yang dihalau BC Batam merupakan tembakau tanpa bea cukai dan minuman beralkohol ilegal.
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil mengamankan dua truk, dengan jumlah 14 ton bawang bombai.
Baca SelengkapnyaRatusan kilogram narkoba jenis sabu hendak diselundupkan melalui perairan Kepulauan Riau
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaPelaku membawa 20 kotak stereofoam berisi benih lobster.
Baca Selengkapnya