TNI AU kini punya 16 jet tempur Sukhoi
Merdeka.com - TNI Angkatan Udara kini memiliki 16 jet tempur Sukhoi. Tambahan dua pesawat tempur Sukhoi jenis SU-30 MK 2, tiba Rabu (4/9) di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
"Saat ini jumlah pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 sebanyak 16 unit. Sebelumnya telah datang secara bertahap yaitu sejak tahun 2003 di Lanud Iswahjudi Madiun, selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar tahun 2009, 2010 dan tahun 2013," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama SB Supriadi, dalam keterangan pers, Rabu (5/9).
Dua Sukhoi terbaru ini diangkut menggunakan pesawat cargo Antonov AN-124-100 flight number VDA 6328 dengan Pilot Panov Vadim, Salovyev Evgeny dan Validanov Rinai beserta 13 Crew dari Rusia. Pesawat cargo Antonov AN-124-100 yang membawa dua pesawat tempur Sukhoi berangkat dari Bandara Khabarovsk Rusia lalu menempuh perjalanan menuju bandara Ninoy Aquino Manila selanjutnya ke Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
-
Siapa yang membuat Sukhoi? Maka proyek pesawat tempur taktis berat kemudian diserahkan pada Sukhoi. Sementara MiG mendapat proyek pesawat tempur taktis ringan.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Dimana pesawat tempur peninggalan Perang Dunia II berada? Di sana terdapat bangkai kendaraan perang seperti jeep, truk, hingga pesawat tempur yang telah berselimut karang.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Apa yang membuat Sukhoi SU-27 terkenal? Sukhoi SU-27 menunjukkan aneka manuver yang memperlihatkan kelincahannya di udara.
-
Siapa yang buat mesin jet kedua? Ditenagai oleh dua mesin buatan Rolls-Royce, Gulfstream G650 terkenal sebagai salah satu pesawat paling hening, sehingga memberikan kenyamanan ekstra bagi para penumpangnya.
Dua pesawat tempur Sukhoi tersebut langsung dirakit di Skadron Teknik 044 Lanud Sultan Hasanuddin oleh Teknisi dari Rusia. Pesawat ini selanjutnya ditempatkan di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
Dengan datangnya dua Pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 pesanan pemerintah Indonesia ini, akan menambah kekuatan TNI AU. Sekaligus Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebagai home base-nya pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK 2 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
F-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaKemampuan pesawat ini dirancang untuk terbang jarak jauh dengan kecepatan maksimum 2.120 kilometer per jam dan mengudara sekitar 10 jam lamanya.
Baca SelengkapnyaTugu pesawat tempur itu diresmikan langsung Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Baca SelengkapnyaPenambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPenambahan itu membuat Indonesia akan memiliki total empat skuadron drone.
Baca SelengkapnyaFoto-foto lama ini menunjukkan kekuatan raksasa TNI AU. Sangar banget.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaPrabowo melambaikan tangan saat jet tempur melintas
Baca SelengkapnyaLima pesawat tersebut merupakan bagian dari pengadaan sembilan unit pesawat NC-212i untuk TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaSaat terbang kedua pesawat TNI AU dalam keadaan baik dan tidak ada masalah
Baca SelengkapnyaPesawat itu nantinya ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaTNI AU mengerahkan jet tempur dan helikopter dengan senapan mesin dalam operasi pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya