TNI Beberkan Sepak Terjang Kelompok Manfet Fatem: Menghasut dan Mengancam Warga Papua
Merdeka.com - Dua orang pelaku penyerangan Pos komando rayon militer (Posramil) persiapan Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat berhasil ditangkap. Mereka berasal dari kelompok yang dipimpin Manfet Fatem. Empat anggota TNI gugur dalam penyerangan yang dilakukan sekitar 30 orang.
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron membeberkan sepak terjang kelompok Manfet Fatem. Tak hanya mengancam membunuh warga, mereka juga kerap menghasut warga. Terutama jika dilakukan pembangunan proyek di wilayah sekitar warga.
"Mengancam masyarakat agar menghambat pembangunan. Contohnya misalnya ada pembangunan proyek jalan. Bukan mereka yang maju tapi mengancam masyarakat agar masyarakat datang ke proyek tersebut menuntut hak wilayah," kata Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (9/9).
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Apa yang mengancam desa pesisir Karawang? Desa Cemarajaya pesisir ini terancam tenggelam imbas dari abrasi.
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
Selain itu, mereka juga menghasut masyarakat agar tidak menuntut ilmu. Anak-anak dihasut agar tidak sekolah.
"Anak-anak yang sekolah dihasut untuk tidak sekolah, kemudian diancam," jelasnya.
Dia menegaskan, kelompok Manfet Fatem bukan bagian dari kelompok separatis teroris. Mereka berasal dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Diberitakan sebelumnya, Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI Kelompok yang disebut-sebut berseberangan ideologi dengan NKRI. Nyoman mengatakan, wilayah sekitar Pos Koramil Persiapan Kisor dulunya memang turut dipengaruhi oleh beberapa kelompok ini.
"Wilayah itu jujur sebelumnya dipengaruhi kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan NKRI," katanya dalam konferensi pers di Makodam XVIII Kasuari, Kamis (2/9) siang.
Nyoman menduga alasan penyerangan itu dilakukan karena rasa iri kepada para TNI di sana yang telah berhasil mengambil hati warga sekitar dan mengubah situasi daerah menjadi lebih baik.
"Dan dengan situasi saat ini (kontribusi TNI) masyarakat begitu antusias, mereka siap untuk membangun kampungnya dan sebagainya dekat dengan TNI," ujarnya.
"Nah mungkin ini mereka (pelaku) ada sedikit tidak puas dan iri atau sebagainya yang akhirnya menyerang," lanjutnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaBerikut potret rumah yang ditembaki dan dibakar oleh KST Papua.
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud Md mengungkapkan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan terjadi.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri terus melancarkan langkah proaktif mengamankan wilayah Distrik Homeyo dari gangguan OPM
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaBentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan
Baca SelengkapnyaPrajurit Koops TNI Habema membalas tembakan OPM pimpinan Apeni Kobugau dari Kampung Bazemba
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaOPM terus melakukan teror dan propaganda. Teranyar, mereka membakar honai di belakang Koramil 1705-4/Moanemani dan menuduh TNI sebagai pelakunya.
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca Selengkapnya