TNI Belum Punya Cukup Bukti untuk Tetapkan Tersangka Penembakan Pendeta Yeremia
Merdeka.com - Kematian Pendeta Yeremia Zanambani hingga sampai saat ini masih menyisakan misteri. Lantaran sejak 19 September 2020 lalu, sampai saat ini masih belum ada siapa pelaku penambakan tersebut.
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspomad) Letjen TNI Dodik Widjanarko menyampaikan bahwa Tim investigasi gabungan TNI Angkatan Darat (AD) masih belum menemukan alat bukti yang cukup untuk menetapkan tersangka dalam insiden.
"Masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh tim gabungan. Apabila di kemudian hari sudah didapat alat bukti yang cukup, akan langsung dilaksanakan proses hukum," ujar Dodik saat konferensi pers, Kamis (12/11).
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Bagaimana TNI membuktikan tekadnya? Sejak perang kemerdekaan, TNI membuktikan diri tetap teguh berjuang di tengah segala keterbatasan.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Siapa anggota TNI AD yang tewas di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya.
-
Apa yang dilakukan TNI dan Polri di Jateng untuk menjaga netralitas? Selain antisipasi gangguan keamanan, para Babinsa juga diminta untuk bersikap netral selama pemilu pilkada hingga pilpres.
Sementara itu, tegas Dodik, apabila insiden kematian Pendeta Yeremia turut melibatkan personel TNI. Pihaknya tak segan untuk melakukan tindakan tegas sesuai ketentuan hukum yang transparan dan tuntas.
"Nanti kalau alat buktinya sudah cukup maka akan kita pindahkan. Jadi kepada proses penyelidikan di situ sudah mulai ditemukan tersangkanya," tuturnya.
Namun demikian, Dodik mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan usaha seperti proses penyelidikan di antaranya dengan meminta keterangan para saksi, melihat TKP, dan melihat hasil forensik.
"Yang kita juga perlukan di antaranya otopsi kepada almarhum Pendeta Yeremia. Tahaoan- tahapan ini kita lakukan, karena kita tidak ingin menentukan tersangka itu ke orang yang salah, tentunya menentukan tersangka ke orang yang betul-betul melakukan dan berbuat kesalahan," imbuhnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, tidak akan menutupi kasus tiga tersangka Anggota TNI pembunuh pemuda asal Aceh Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaTak hanya Puspom TNI yang memonitor perkara tersebut, melainkan juga Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI.
Baca SelengkapnyaKasus ini sudah terungkap dan enam orang sudah jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaPolisi itu diperiksa Propam Polda Jateng terkait dugaan penganiayaan terhadap tertuduh pencuri kabel.
Baca SelengkapnyaPanglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca Selengkapnya