TNI dan Polri akan Pasang Badan Hadapi Penjegal Pelantikan Jokowi
Merdeka.com - Pemerintah menilai ada upaya dari beberapa kelompok yang ingin menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Jokowi-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober mendatang. Bahkan, aksi demonstrasi belakangan ini juga ditunggangi oleh kelompok tertentu.
Agar pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin berjalan lancar, TNI dan Polri akan melakukan pengamanan ketat saat pelantikan nanti. Bahkan, TNI akan pasang badan bagi siapa saja yang ingin mengacaukan dan menggagalkan pelantikan. Berikut ini ulasannya:
Ada yang Ingin Jegal Pelantikan Jokowi
-
Bagaimana Kapolri dan Panglima TNI menjamin keamanan misa agung? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Kapolri bersama Panglima TNI turut meninjau area SUGBK sekira pukul 14.40 WIB. Mereka memasuki lokasi didampingi para pejabat utama (PJU) dari masing- masing institusi. Selama proses peninjauan, terlihat keduanya mengecek segala kesiapan pada area SUGBK yang telah dilakukan sterilisasi oleh personel TNI dan Polri.
-
Bagaimana TNI memastikan keamanan Pilkada? Perhatikan tentang situasi terkini, indeks kerawanan pilkada, kemungkinan perkembangan situasi, jumlah personil yang diturunkan hingga langkah-langkah antisipasi,' katanya kepada para Dansat.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Menko Polhukam, Wiranto mengatakan demo mahasiswa di depan Gedung DPR pada Rabu (26/9) berujung ricuh ada peran kelompok yang sudah mengambil alih. Sehingga aksi tersebut tidak murni lagi.
Bahkan, menurut dia, kelompok ini ingin menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi dan Ma'ruf Amin, sebagai presiden dan wapres 2019-2024. Keduanya dijadwalkan dilantik pada 20 Oktober 2019 mendatang.
"Dan lebih jauh lagi tujuan akhirnya adalah menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih," tegas Wiranto.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko juga mengatakan ada pihak yang sengaja membuat Indonesia gaduh. Bahkan, kata dia, ada pihak tertentu yang ingin Jokowi tidak jadi dilantik sebagai Presiden 2019-2024.
"Ada yang mengharapkan seperti itu (Jokowi tidak dilantik)," kata Moeldoko di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/9/2019).
Karena itu, lanjut Moeldoko, Jokowi kerap menggelar rapat dengan Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terutama pada Senin (23/9/2019). Hal itu dilakukan untuk mengamankan Indonesia hingga masa pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang.
"Ya relatively, bahwa situasi ya memang ada prioritas prioritasnya. Setidaknya sampai pelantikan berjalan dengan baik," ucapnya.
TNI Pasang Badan
Pemerintah berulang kali mengatakan jika aksi unjuk rasa mahasiswa ditunggangi kelompok tertentu. Tujuan akhirnya menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bakal bersikap tegas kepada siapapun yang berniat menggagalkan pelantikan presiden pada Oktober mendatang.
"Siapapun yang melakukan tindakan anarkis, inkonstitusional, dan tidak baik, termasuk berupaya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu akan berhadapan dengan TNI," tegas Panglima TNI dengan lantang, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (27/9). Seperti dilansir Antara.
Sikap Polisi
Sementara itu Kepolisian Republik Indonesia siap mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden Oktober mendatang. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan TNI untuk mengamankan pelantikan presiden-wakil presiden, DPR, DPD termasuk DPRD.
Kepolisian juga tetap mewaspadai adanya indikasi suatu kelompok yang berupaya melakukan penggagalan proses pelantikan pada Oktober mendatang.
"Semua SOP pengamanan pelantikan itu sesuai dengan yang biasa ditangani Polri. Polanya empat ring, ring 1 di tempat pelantikan, ring dua di gedung pelantikan, ring tiga di halaman parkir dan ring empat disekitaran jalan lokasi pelantikan," kata Dedi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta kepada TNI untuk ikut serta menjaga stabilitas keamanan.
Baca SelengkapnyaPelantikan Prabowo-Gibran dilakukan pada 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dan Prabowo naik Maung menuju lokasi apel
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI-Polri menyiapkan langkah proaktif untuk menetralisir residu-residu politik dan memitigasi disinformasi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada TNI-Polri agar menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dilantik di gedung DPR MPR RI
Baca SelengkapnyaBerbagai persiapan dilakukan untuk keamanan pelantikan Prabowo sebagai presiden. Salah satunya pengerahan pasukan elite TNI yang menjaga Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMitigasi ancaman juga dilakukan dari segi siber dengan berpatroli.
Baca SelengkapnyaJokowi datang dengan mengenakan setelan jas dan baret korps Brimob berwarna biru
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis hal ini akan membuat keberlanjutan program-program pemerintahannya akan berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaPolri mengerahkan 15.000 personel dan TNI menerjunkan 100.000 personel untuk mendukung pengamanan pelantikan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi
Baca Selengkapnya