TNI di Deli Serdang tangkap ayah dan anak bisnis narkoba
Merdeka.com - Personel Deninteldam I Bukit Barisan menangkap bandar dan kurir narkoba. Keduanya merupakan ayah dan anak. Dua orang yang ditangkap yaitu Akok Susanto (45) yang ditengarai sebagai bandar dan putranya Hendra alias Acien (21) yang diduga sebagai kurir.
"Dari tangan mereka disita 2 ons sabu-sabu, 1.919 butir pil ekstasi merek Suzuki dan 2 unit HP," kata Kapendam I Bukit Barisan, Letkol Enoh Solehuddin, Rabu (20/1).
Akok dan Hendra ditangkap personel intel yang melakukan undercover buy. Awalnya Hendra ditangkap di belakang Rutan Kelas II Labuhan Deli, Deli Serdang.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Penangkapan itu kemudian dikembangkan. Akok pun diringkus di kediamannya di Jalan Marelan. Dia dan anaknya kemudian diboyong ke Mako Deninteldam I Bukit Barisan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, narkoba itu diduga berasal dari Malaysia. "Narkoba itu diselundupkan melalui pelabuhan tikus. Dalam sebulan pelaku dua kali memesan narkoba ke Malaysia," jelasnya.
Akok dan Hendra sudah menjalani bisnis haram itu sejak setahun lalu. "Pemasaran mereka di kawasan Sumatera dan telah setahun beroperasi," katanya.
Kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan. Selanjutnya mereka akan diserahkan ke BNN Provinsi Sumut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaInformasi Sosok Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala.Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Baca SelengkapnyaTertangkapnya Murtala menjadi tugas besar bagi aparat untuk mengungkap jaringan lain.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Sumut, MT (30) dan RT (28) diringkus polisi di salah satu hotel, Jalan Diponegoro, Surabaya, karena membawa 1,17 kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaSabu itu terbungkus dalam kemasan teh China, dikirim melalui suatu daerah Sumatera dikendalikan oleh bandar asal jaringan Malaysia.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, ada dua orang diamankan terkait peredaran narkoba ini.
Baca SelengkapnyaDittipidnarkoba Bareskrim Polri membongkar kasus TPPU yang dilakukan bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia. Aset senilai Rp89 miliar berhasil disita.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaBareskrim berkomitmen untuk memiskinkan jaringan narkotika demi memberikan efek jera.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca Selengkapnya